Efek Pengobatan Lupus yang Dialami Selena Gomez, Salah Satunya BB Naik

Hana Nushratu - detikHealth
Jumat, 17 Feb 2023 10:39 WIB
Selena Gomez terkena penyakit lupus. (Foto: Invision/Jordan Strauss)
Jakarta - Bintang Disney Selena Gomez (30) didiagnosis lupus sejak 2014. Akibat menjalani pengobatan lupus, ia mengalami kenaikan berat badan hingga mendapatkan 'body shaming' dari netizen.

"Saat saya meminumnya, saya cenderung menahan banyak air, dan itu terjadi sangat normal. Ketika saya tidak melakukannya, berat badan saya cenderung turun," kata Selena dikutip dari Page Six, Kamis (16/2/2023).

"Saya hanya ingin mengatakan dan menyemangati siapapun di luar sana yang merasa malu atas apa yang mereka alami dan tidak ada yang tahu cerita sebenarnya," tuturnya.

Dalam kesempatan berbeda, Selena Gomez juga pernah memperlihatkan tangannya yang tremor saat memakai skincare sebagai salah satu efek pengobatan lupus yang ia jalani.

"Aku gemetar karena obatku untuk lupus," tulisnya beberapa waktu lalu.

Apa itu Penyakit Lupus?

Lupus merupakan penyakit yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh (penyakit autoimun). Peradangan yang disebabkan lupus bisa mempengaruhi banyak sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Penyakit lupus ini sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya sering mirip dengan penyakit lain. Tanda paling khas dari lupus ini munculnya ruam wajah menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipi. Ini banyak terjadi pada kasus lupus, meski tidak semuanya.

Penyebab Lupus

Sebagai penyakit autoimun, lupus ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat yang ada di tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, kemungkinan penyakit lupus ini disebabkan oleh kombinasi genetika dan lingkungan.

Berikut beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab dari penyakit lupus, yakni:

  • Sinar Matahari


    Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
  • Infeksi


    Orang yang memiliki infeksi bisa memicu lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.
  • Obat-obatan

Lupus bisa dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat kejang, dan antibiotik. Orang yang memiliki lupus yang diinduksi obat biasanya menjadi lebih baik saat mereka berhenti minum obat. Pada kasus yang jarang terjadi, gejala lupus ini bisa bertahan bahkan setelah penggunaan obat dihentikan.

Faktor Risiko Lupus

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya lupus, yaitu:

  1. Jenis kelamin. Lupus lebih sering terjadi pada wanita.
  2. Usia. Meski lupus bisa terjadi pada semua usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15 dan 45 tahun.

Gejala Lupus

Perlu diketahui, tidak ada kasus lupus yang persis sama. Tanda dan gejala ini bisa muncul tiba-tiba atau berkembang perlahan, bisa jadi gejala ringan atau ringan, bisa hanya sementara atau permanen.

Kebanyakan orang dengan lupus memiliki penyakit ringan yang ditandai dengan episode yang disebut flare. Tanda dan gejala ini sewaktu-waktu bisa membaik, memburuk, atau hilang untuk sementara waktu.

Tanda dan gejala penyakit lupus bisa tergantung pada sistem tubuh mana yang terkena penyakit tersebut. Tanda dan gejala lupus yang paling umum yaitu:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri sendi, kaku dan bengkak
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh
  • Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari
  • Jari tangan dan kaki yang menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Mata kering
  • Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan

NEXT: Pengobatan Lupus

Simak Video "Video: Strategi Kemenkes Tingkatkan Upaya Deteksi Dini Lupus"


(hnu/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork