Tidak ereksi ketika bercinta membuat pasangan menjadi 'ilfeel', bahkan bisa mempengaruhi hubungan rumah tangga. Pria wajib tahu sejumlah penyebab tiba-tiba loyo saat berhubungan intim.
Penis loyo kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi atau impoten. Namun, menurut ahli urologi Orlando Health Jamin Brahmbhatt, penis loyo juga dipengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan.
4 Penyebab Tiba-tiba Loyo saat Berhubungan
Dikutip dari Men's Health berikut adalah penyebab penis tiba-tiba loyo saat berhubungan seks:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Konsumsi Alkohol
dr Brahmbhatt menuturkan, alkohol adalah depresan pada sistem saraf pusat. Alih-alih membuat penis terangsang, justru alkohol menyebabkan penis loyo akibat kurangnya aliran darah ke penis.
Menurut penelitian yang dikeluarkan Journal of Sexual Medicine pada 2013, konsumsi alkohol dapat mempengaruhi performa seksual meskipun pada pria yang sehat. Para pecandu alkohol terbukti lebih berisiko mengalami impoten dibandingkan mereka yang tidak pernah mengonsumsinya.
2. Stres dan Kelelahan
Profesor di Indiana School of Public Health Debby Herbenick, PhD menyebut kecemasan bisa menyebabkan hilang fokus. Akibatnya, gairah seksual menurun.
"Stres melelahkan Anda secara mental dan fisik," kata dr Brahmbhatt dikutip dari Men's Health.
"Saat Anda stres, tubuh Anda mencoba mengerahkan semua energi Anda ke organ fungsional utama Anda, jadi sesuatu seperti penis Anda akan menjadi hal terakhir dalam daftar ini," lanjutnya.
Stres dapat meningkatkan hormon kortisol atau hormon stres yang dapat memblokir efek testosteron, demikian temuan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Hormones and Behavior. Hormon ini bisa 'membunuh' libido dan menyebabkan masalah dengan ereksi.
Asisten profesor urologi dan salah satu pendiri Cardiovascular and Sexual Health di klinik Yale University Charles Walker, MD juga mengatakan hal yang senada dengan dr Brahmbhatt.
"Saya melihat banyak pria berusia 40-an dan 50-an yang sangat sukses tetapi dalam pekerjaan dengan stres tinggi, dan banyak dari mereka mengalami disfungsi ereksi," lanjutnya.
Pria yang gila kerja (workaholic) kerap mengalami kecemasan yang berpengaruh pada performa ranjang. Terlebih, mereka tidak sempat menyisihkan waktu untuk berolahraga atau tidur yang menurunkan risiko disfungsi ereksi.
3. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Menurut University of Maryland Medical Center, ada beberapa obat-obatan yang menghambat ereksi. Obat itu termasuk obat tekanan darah tinggi tertentu, seperti beta-blocker dan diuretik.
Meskipun bagus untuk jantung, gangguannya pada sistem saraf simpatik dan dinding pembuluh darah dapat menurunkan aliran darah ke penis.
Penelitian Universitas Stanford menunjukkan bahwa hingga 75 persen pasien depresi mengalami penurunan libido. Tak hanya itu, mengonsumsi antidepresan tertentu dapat mencegah Anda dari ereksi .
Inhibitor reuptake serotonin seperti Prozac and Lexapro dapat menurunkan kadar testosteron atau bahkan menyebabkan ejakulasi tertunda.
Namun, dr Brahmbhatt tidak menyarankan untuk berhenti konsumsi obat-obatan tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter bisa menyarankan untuk mengganti obat atau menurunkan dosis harian untuk meminimalisir efek sampingnya.
4. Masturbasi
Penyebab terakhir penis tiba-tiba loyo saat berhubungan mungkin sebelumnya sudah masturbasi. Mungkin ada hubungannya dengan lonjakan hormon prolaktin setelah orgasme, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research.
Hormon ini dikaitkan dengan kesulitan mempertahankan ereksi atau bahkan ejakulasi. Maka dari itu, suami harus menunggu agar bisa ereksi kembali.
"Ini seperti lari maraton, tubuh Anda perlu rileks dan meremajakan sebelum Anda berlari lagi," jelas dr Brahmbhatt.
Jadi perlu diingat bahwa rata-rata pria memiliki periode refraktori 30 menit, katanya, tetapi beberapa pria mungkin hanya membutuhkan 10 menit atau hingga satu atau dua jam untuk 'mengisi ulang'.
(hnu/kna)











































