Biasanya, jenis KB ini disuntikkan pada waktu tertentu, saat tubuh terbiasa dengan tingkat hormon baru. Menjelang bulan Ramadhan, tentunya para wanita akan bertanya-tanya mengenai suntik KB. Lantas, apakah suntik KB akan membatalkan puasa?
Terdapat beberapa tanggapan mengenai suntik KB saat puasa, salah satunya adalah Ustadzah Lailatis Syarifah, Lc., MAg. Menurutnya, suntik KB tidak membatalkan puasa. Karena, suntik KB tidak diberikan melalui saluran pencernaan.
"Suntik yang membatalkan adalah suntikan makanan yang masuk melalui saluran pencernaan," kata Anggota Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah, dikutip dari HaiBunda.
Selain itu, terdapat tanggapan dari Imam Kasani dari Mazhab Hanafi, bahwa puasa akan batal jika terdapat sesuatu yang masuk ke dalam tubuh. Imam Nawawi dari mazhab Syafi'i mengatakan bahwa puasa akan batal jika ada benda yang masuk ke dalam rongga perut melalui organ tubuh yang berlubang terbuka seperti mulut, hidung, dubur, dan telinga.
Kedua pendapat ulama merupakan abstraksi yang diambil dari Surah Al-Baqarah ayat 187. Penjelasan kedua ulama tersebut cukup untuk menjelaskan bahwa puasa dapat dikatakan batal jika meminum obat-obatan melalui lubang yang terbuka.
Tidak ada penjelasan dalam Al-Qur'an, hadist nabi, dan kitab-kitab klasik terkait penggunaan alat suntik untuk memasukkan benda ke dalam tubuh melalui pori-pori dibawah kulit atau pembuluh darah.
"Suntik sesungguhnya metode di zaman modern untuk memasukkan cairan yang merupakan obat suatu penyakit kepada tubuh yang tentu tidak menghilangkan rasa lapar dan haus," ujar Ustadzah Lailatis.
Menjalankan puasa di bulan Ramadhan adalah amalan yang wajib bagi umat muslim. Seringkali hal ini yang menyebabkan ibu-ibu menjadi bingung terkait suntik KB membatalkan puasa. Padahal, mayoritas ulama kontemporer berpendapat bahwa menyuntikan obat tidak membatalkan puasa, karena tidak menyebabkan hilangnya rasa lapar dan haus. Terlebih lagi, suntikan KB ini tidak melalui rongga atau lubang yang terbuka.
Suntikan yang dapat membatalkan adalah suntikkan yang mengandung makanan di dalamnya atau lebih jelasnya, makanan dan minuman yang masuk ke tubuh lewat mulut, telinga, kemaluan, hidung, dan dubur.
Para ulama tentunya memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait suntik, terutama suntik nutrisi sebagai pengganti makan dan minum. Bagaimana pendapat ulama terkait suntik nutrisi? Lalu bagaimana suntik KB dalam islam?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA.
Simak Video "Alasan KB Spermisida dan Diafragma Kurang Populer di Indonesia"
(naf/naf)