Dalam beberapa waktu terakhir, obat diabetes Ozempic telah menjadi fenomena di media sosial. Bukan untuk mengatasi gula darah tinggi, tetapi justru banyak digunakan orang untuk menurunkan berat badan.
Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan bahwa obat diabetes Ozempic memang memiliki efek samping menurunkan berat badan.
"Ya memang efek obatnya itu bisa menurunkan berat badan tetapi di satu sisi dia memang obat diabetes," ucap Prof Ketut ketika ditemui detikcom di acara pemaparan implementasi G2G MoU antara Kedubes Denmark untuk Indonesia, Kemenkes, dan Novo Nordisk, Senin (20/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Ketut menambahkan bahwa obat suntik ini bekerja dengan cara merangsang produksi insulin dalam tubuh dan juga mengurangi nafsu makan. Hal itu yang membuat Ozempic memiliki efek untuk menurunkan berat badan.
"Pertama dikembangkan untuk obat diabetes sesungguhnya dan berhasil sebagai obat diabetes. Tetapi di samping obat penurunan gula, berat badan juga turun," ucap Prof Ketut.
"Sehingga obat tersebut dicoba untuk mereka-mereka yang belum diabetes tetapi kemudian jadi turun sehingga digunakanlah untuk menurunkan berat badan," sambungnya.
Lebih lanjut, Prof Ketut mengingatkan bahwa Ozempic belum disahkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebagai obat penurun berat badan. Karenanya, obat ini masih ditujukan untuk mengobati diabetes.
Adapun Prof Ketut juga menjelaskan beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi ketika pasien menggunakan obat diabetes Ozempic.
"Efek sampingnya obat golongan itu hanya dia mual kayak maag, terus perut kembung. Obat itu bisa dikurangi efek sampingnya dengan cara dosisnya awal kecil dulu," jelasnya.
"Jadi dalam satu bulan awal dosisnya kecil dulu untuk adaptasi, sehingga dia efek sampingnya jadi berkurang. Jadi relatif aman sebenarnya," pungkasnya.
(avk/up)











































