Rasanya manis pada madu membuat bahan ini umum digunakan pada berbagai makanan dan minuman. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa madu lebih sehat dan cocok untuk diabetesi, sayangnya hal ini tidak tepat.
Madu merupakan cairan dengan rasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Secara rata-rata, madu tersusun atas sekitar 80% senyawa gula yang merupakan kombinasi dari gula fruktosa dan glukosa. Apabila dibandingkan dengan gula pasir, madu diketahui memiliki rasa manis yang sedikit lebih tinggi.
Baca juga: Kiat Puasa Aman & Sehat untuk Diabetesi |
Bentuknya yang berbeda dengan gula pasir dan diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan ini membuat madu sering kali digunakan sebagai pengganti gula pasir, termasuk oleh diabetesi. Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa madu cocok dikonsumsi diabetesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juga dilihat dari komposisinya yang mayoritas tersusun atas gula, sebenarnya tidak ada manfaat kesehatan lebih yang bisa diperoleh oleh diabetesi jika menggantikan gula pasir dengan madu. Bahkan, konsumsi madu yang tidak dibatasi dengan baik dapat memengaruhi kadar gula darah bagi diabetesi.
Selain itu, 1 sendok makan madu dapat mengandung 88 Kalori (dapat berbeda dipengaruhi oleh jenis, merek, dan kemurnian madu). Kandungan kalori madu per sendok makan ini juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan 1 sendok makan gula pasir.
Apabila tidak diperhatikan dengan baik, konsumsi madu tentunya dapat meningkatkan asupan kalori dan menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini perlu diwaspadai karena menjaga berat badan merupakan salah satu bagian dari penanganan diabetes untuk menjaga kontrol gula darah dan menekan risiko komplikasi.
Bagi diabetesi yang ingin menikmati madu yang lebih baik, Anda bisa coba Tropicana Slim Madu. Produk madu bebas gula dan rendah kalori ini cocok untuk diabetesi maupun Anda yang sedang diet. Tropicana Slim Madu juga diperkaya dengan vitamin C yang baik untuk kulit.
(ega/ega)











































