8 Nakes Diadili Buntut Kasus Kematian Diego Maradona, Ada Apa?

8 Nakes Diadili Buntut Kasus Kematian Diego Maradona, Ada Apa?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 21 Apr 2023 04:00 WIB
8 Nakes Diadili Buntut Kasus Kematian Diego Maradona, Ada Apa?
8 tenaga kesehatan harus diadili berkaitan dengan kematian Maradona, ada apa? (Foto: AP Photo/Carlo Fumagalli)
Jakarta -

Pengadilan banding di Argentina mengkonfirmasi delapan tenaga medis (nakes) profesional dituduh bertanggung jawab atas kematian legenda sepak bola Diego Maradona. Dalam waktu dekat ini, delapan nakes tersebut akan diadili.

Maradona meninggal pada November 2020 di usia 60 tahun saat pemulihan pasca operasi otak karena pembekuan darah. Ia ditemukan tewas di tempat tidur di sebuah rumah sewaan di lingkungan eksklusif Buenos Aires, dua minggu setelah operasi.

Diketahui Maradona meninggal karena serangan jantung. Namun, ahli bedah saraf Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, dan enam lainnya disebut harus bertanggung jawab atas kematian Maradona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa menuduh para tenaga profesional medis itu terlibat dalam perawatan pasien di rumah yang kurang layak dan ceroboh.

Sebuah panel terdiri dari 20 ahli medis yang dibentuk jaksa penuntut umum Argentina pada tahun 2021 menyimpulkan, Maradona memiliki peluang bertahan hidup lebih baik dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari News 18, sejauh ini masih belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk persidangan mereka. Para nakes yang diadili atas kematian Diego Maradona terdiri dari psikolog, dokter klinis, koordinator medis, koordinator perawat, dan perawat.

Sebelumnya, para nakes itu mengajukan banding atas keputusan tahun 2022. Awalnya, mereka dijatuhi tuduhan 'dolus eventualis' membuat seseorang bertanggung jawab atas kelalaian sementara mengetahui bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan kematian.

Mereka mengajukan banding karena seharusnya mereka didakwa atas pembunuhan tidak sengaja. Namun, hal itu tidak berhasil.




(sao/naf)

Berita Terkait