Obat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai sakit radang seperti radang sendi, radang usus, asma, lupus (autoimun), hingga alergi. Methylprednisolone juga biasa digunakan untuk mengobati beberapa tipe kanker.
Namun penggunaan methylprednisolone tidak boleh sembarangan. Perlu berkonsultasi ke dokter lebih dahulu untuk dosis dan aturan minumnya.
Dosis Obat Methylprednisolone
Dosis pemakaian obat methylprednisolone tergantung dari kondisi pasien dan jenis penyakitnya. Ada beberapa ukuran tablet tersedia untuk obat ini, mulai dari 4 mg, 8 mg, dan 16 mg. Tersedia juga dosis 125 mg dan 500 mg dalam bentuk injeksi (suntik).
Penggunaan methylprednisoloneini perlu diawasi oleh pihak medis. Dosis yang diminum harus tepat, sehingga ada baiknya untuk bertanya kepada dokter atau apoteker untuk membantu menjelaskan konsumsi dosis yang tepat.
Sebagai gambaran umum, berikut adalah dosis pemakaian obat methylprednisolone berdasarkan kondisi penyakitnya.
Namun harap diingat bahwa dosis setiap orang mungkin berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasi ke dokter lebih dahulu untuk mendapatkan dosis yang tepat.
1. Mengatasi Alergi
Untuk mengatasi alergi, obat methylprednisolone diberikan dalam bentuk tablet oral dengan dosis:
- Dewasa: 24 mg untuk hari ke-1, 20 mg untuk hari ke-2, 16 mg untuk hari ke-3
- Anak-anak: 0,5 - 1,7 mg per hari
2. Mengatasi Peradangan dan Imunosupresif
Untuk mengatasi peradangan, obat methylprednisolone diberikan dalam bentuk tablet oral dengan dosis:
- Dewasa: 2-60 mg per hari dalam dosis 1 - 4 kali pemberian
- Anak-anak: 0,5 - 1,7 mg/kg berat badan per hari dalam 1-2 kali pemberian
3. Mengatasi Asma
Untuk mengatasi asma, obat methylprednisolone diberikan dalam bentuk tablet oral dengan dosis:
- Dewasa: 40 mg untuk serangan asma parah
- Anak-anak: 1,4 mg/kg BB per hari selama 1-3 hari
4. Mengatasi Dermatitis
Untuk mengatasi dermatitis, obat methylprednisolone diberikan dalam bentuk injeksi dan salep dengan dosis:
- Injeksi intralesional: 20-60 mg sehari dalam 1-4 suntikan
- Topikal (oles): 1 kali sehari dan tidak lebih dari 12 minggu
5. Menekan Daya Tahan Tubuh
Untuk menekan daya tahan tubuh, obat methylprednisolone diberikan dalam bentuk injeksi dan tablet oral dengan dosis:
- Oral (minum): dosis awal 2-60 mg sehari, dibagi menjadi 1-4 pemberian
- Injeksi (suntik) intraartikular (metilprednisolon asetat): 4-10 mg (sendi kecil), 10-40 mg (sendi sedang), 20-80 mg (sendi besar). Dosis diulang setiap 1-5 minggu tergantung kondisi pasien
- Injeksi intralesional: 20-60 mg setiap 1-5 minggu tergantung kondisi pasien
- Injeksi intramuskular: 10-80 mg setiap 1-2 minggu
- Injeksi intravena (metilprednisolon Na succinate): 10-500 mg sehari
Efek Samping Pemakaian Obat Methylprednisolone
Termasuk obat keras, pemakaian methylprednisolone harus di bawah pengawasan dokter. Setelah mengkonsumsi methylprednisolone bisa saja muncul efek samping dari obat.
Ada beberapa efek samping yang tergolong umum dan ada juga efek samping yang cukup serius.
1. Efek Samping Umum
- Sakit perut
- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Pusing
- Insomnia
- Kembung
- Nyeri otot
- Gelisah
- Berjerawat
2. Reaksi Alergi
- Gatal-gatal
- Sulit bernafas
- Bengkak di bagian wajah, bibir, dan lidah
Konsultasikan ke dokter bila mengalami reaksi alergi seperti yang disebutkan di atas atau reaksi lainnya yang dicurigai akibat mengkonsumsi obat ini.
3. Efek Samping Serius
Selain efek samping ringan, beberapa orang mungkin mengalami efek samping serius setelah mengkonsumsi methylprednisolone.
Jika mengalami efek samping yang sudah tergolong serius, segeralah ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan. Berikut beberapa di antaranya yang perlu diwaspadai.
- Sesak nafas
- Ruam kulit
- Masalah penglihatan
- Flu atau infeksi pernafasan yang cukup lama
- Otot melemah
- Perubahan detak jantung menjadi lebih cepat atau lambat
- Peningkatan berat badan secara drastis
- Batuk berdarah
Apakah Konsumsi Methylprednisolone Berbahaya?
Dilansir dari laman medlineplus.gov, pemakaian methylprednisolone perlu disertai dengan panduan resep dokter. Hal ini dikarenakan methylprednisolone termasuk ke dalam golongan obat keras.
Ikuti semua instruksi penggunaan berdasarkan panduan yang telah diberikan. Jangan sampai mengkonsumsi obat dengan dosis kurang apalagi lebih.
Jangan juga berhenti mengkonsumsi methylprednisolone tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Hal ini dikarenakan perhitungan dosis telah dilakukan dokter untuk jangka waktu tertentu.
Namun jika mengalami efek samping yang serius dari penggunaan obat, konsumsi obat perlu dihentikan terlebih dahulu sejenak.
Jadi, apakah sebenarnya konsumsi methylprednisolone itu berbahaya? Jawabannya adalah tidak selama konsumsi obat di bawah pengawasan dokter dengan dosis yang tepat.
Itulah penjelasan mengenai methylprednisolone, jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter untuk penjelasan yang lebih lanjut. Semoga sehat selalu ya, detikers!
Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Udara Pagi Pantai Obat Alami Pengidap Asma"
(inf/inf)