Viral Nyetir Sambil Bengong tapi Sampai Tujuan, Ahli Singgung Muscle Memory

Baru-baru ini viral curhatan warganet soal pengalaman bengong saat berkendara di jalanan, hingga tak sadar sudah sampai tujuan. Hal itu tidak hanya terjadi satu hingga dua kali.

"Kalian suka gini nggak sih kalo lagi nyetir? Suka bengong sendiri di jalan dan gasadar kalo lagi nyetir:(" demikian curhatan viral @nhdazhr dalam akun TikTok pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Selasa (9/5/2023).

Banyak orang mengaku 'relate' dan mengalami hal yang sama. Rupanya, ada alasan di balik kebiasaan tersebut yakni muscle memory.

Apa Sih Itu?

Psikolog klinis dan founder pusat Konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, menyebut muscle memory menggambarkan terciptanya sebuah pola yang sama di keseharian secara sadar, maupun di alam bawah sadarnya. Ini membuat seseorang setiap harinya terus mengalami atau melakukan perilaku yang sama.

Misalnya, saat sedang sikat gigi, mandi, dan makan. Umumnya, hampir tidak ada perubahan yang berarti atau signifikan di setiap harinya, sehingga tidak jarang kesibukan dengan pemikiran sendiri muncul di kegiatan-kegiatan tersebut.

"Secara tidak langsung bisa dikaitkan sebagai memori yang melekat pada diri sendiri biasanya identik dengan kegiatan-kegiatan fisik. Itu suka dipakai dalam kesehatan atau olahraga, kalau berkaitan dengan penyakit mental sih, saya nggak lihat di situ ya, itu banyak terjadi di mana pun kok," terang Sari kepada detikcom, Selasa (9/5/2023).

Ada dampak positif dan negatif di baliknya. Dari segi positif, tentu memudahkan ingatan seseorang dalam keseharian, sehingga mereka tidak lagi perlu mengeluarkan upaya lebih dalam melakukan hal-hal terkait.

Namun, jika dikaitkan dengan kegiatan berkendara, tentu hal ini bisa memicu banyak risiko. Pasalnya, banyak kejadian yang tidak terduga saat berkendara.

"Kalau berkendara itu kan banyak risiko yang melibatkan orang lain, ada risiko kecelakaan, mungkin polisi tidur, di mana lampu merah, di mana belokan, mungkin akan terekam di kepala, tapi kapan orang nyelip, kapan orang mepet ke kendaraan dia dan sebagainya, pasti setiap hari kan berbeda."

"Nggak bisa diprediksi, itu bisa meningkatkan risiko kecelakaan," wanti-wantinya.