Saat ini masyarakat dapat menggunakan berbagai merek vaksin COVID-19 yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat untuk mendapat berbagaI jenis vaksin yang tersedia.
Salah satu jenis vaksin yang saat ini disediakan oleh pemerintah adalah Inavac. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pun telah memesan vaksin buatan RI tersebut dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia sebanyak 5 juta dosis. Hingga saat ini sudah ada sekitar 1,225 juta dosis yang telah disebarkan ke seluruh Indonesia.
Vaksin Inavac saat ini baru diperuntukkan untuk orang dewasa. Penelitian terkait penggunaannya pada anak usia 0-17 tahun dan ibu hamil masih terus dilakukan.
"Berdasarkan tes pre-klinik (pada hewan) sudah aman. Tapi untuk human (anak dan ibu hamil) ini sedang mulai di berjalan jadi masih diteliti lagi," kata Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih (Inavac) Prof Dr Fedik Abdul Rantam, Drh ketika ditemui detikcom di Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/5/2023).
Prof Fedik melanjutkan bahwa proses penelitian tidak boleh hanya sampai preklinik saja. Memerlukan tes pada manusia sehingga nantinya aman untuk digunakan masyarakat.
Baca juga: IDAI Rekomendasikan 2 Vaksin Baru untuk Anak |
"Jadi tidak bisa hanya preklinik pada hewan. Terus setelah itu ditentukan dosisnya untuk sebagainya untuk anak dan ibu hamil," katanya.
"Jadi yang saat ini diperbolehkan dewasa ke atas terlebih dahulu ya," sambungnya.
BPOM Minta Warga Tak Ragu Pakai Inavac
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Dr Ir Penny K Lukito, MCP meminta masyarakat tak ragu untuk menggunakan Inavac. Ia menjelaskan bahwa Inavac merupakan vaksin yang dibuat oleh tim peneliti Indonesia yang sudah teruji.
"Aspek keamanan dan efektifitasnya BPOM sangat menjaga mulai dari riset dan uji klinis 1, 2, 3. Itu sudah lebih dari 1000 trial. Itu menunjukkan aspek keamanan, efficacy-nya meningkatkan imunitas sama dengan vaksin lain," ucap Penny dalam kesempatan yang sama.
"Jadi saya kira ini sangat aman dan terbukti. Dan efficacy-nya sudah terbukti. Jadi tidak perlu keraguan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Menkes Budi Gunadi Kirim Tim ke Rusia untuk Pelajari Vaksin Kanker"
(avk/naf)