Empat orang anak berhasil bertahan setelah mengalami kecelakaan pesawat selama 40 hari di Amazon, Kolombia. Anak-anak yang berusia 13, 8, 4 dan 1 tahun itu diselamatkan Jumat lalu, setelah para evakuator menelusuri hutan selama berminggu-minggu di daerah terpencil.
Pihak keluarga mengungkapkan keempat anak itu ditemukan di hutan terbuka tanpa sepatu, kurus karena kekurangan gizi, dan kelelahan. Jenderal Pedro Sánchez yang bertanggung jawab atas upaya penyelamatan itu mengatakan anak-anak itu ditemukan 5 km dari lokasi kecelakaan.
Dia mengatakan tim penyelamat telah melewati dalam jarak 20 hingga 50 meter dari tempat anak-anak itu ditemukan beberapa kali. Tetapi, tidak berhasil menemukan mereka.
"Anak-anak kecil sudah sangat lemah. Mereka hanya cukup kuat untuk bernapas atau meraih buah kecil untuk makan sendiri atau minum setetes air di hutan," jelas Sánchez yang dikutip dari The Guardian, Jumat (16/6/2023).
Meski begitu, mereka para tim penyelamat masih bingung kenapa keempat anak itu tidak bisa ditemukan lebih awal. Mengingat tim pencari telah lewat begitu dekat dengan mereka.
Paman mereka, Fidencio Valencia, mengatakan bahwa rasa takut mungkin membuat mereka bersembunyi dari penyelamat mereka.
"Mereka ketakutan di luar sana, dengan gonggongan anjing. Mereka bersembunyi di antara pepohonan. Mereka lari," sambungnya.
Selama 40 hari bertahan, keempat anak itu awalnya bertahan hidup dengan tepung singkong yang dikenal sebagai fariña, yang tersedia di pesawat, menurut Associated Press. Tepung adalah sumber karbohidrat yang umum di wilayah Amazon.
Pangan tersebut ditemukan di dalam pesawat. Ketika buah dan singkong habis, mereka memilih memakan bijinya.
"Saat pesawat jatuh, mereka mengeluarkan fariña, dan dengan itu, mereka selamat," kata Valencia.
"Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya."
Simak Video "Wanti-wanti Dokter pada Ibu Hamil yang Bepergian dengan Pesawat"
(sao/vyp)