Alasan Dokter Spesialis di RI Cuma Seuprit, Prodi Sedikit-Alat Praktik Sulit

Alasan Dokter Spesialis di RI Cuma Seuprit, Prodi Sedikit-Alat Praktik Sulit

Atta Kharisma - detikHealth
Senin, 26 Jun 2023 15:22 WIB
Alasan Dokter Spesialis di RI Cuma Seuprit, Prodi Sedikit-Alat Praktik Sulit
Ilustrasi dokter. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrei Vasilev)
Jakarta -

Jumlah tenaga dokter spesialis di Indonesia hingga saat ini masih terbilang minim. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan jumlah dokter spesialis di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan negara-negara ASEAN lain seperti Vietnam dan Thailand.

Terkait hal tersebut, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Oos Fatimah Rosyati mengaku jumlah dokter spesialis di Indonesia, khususnya di daerah, masih sangat sedikit. Ia mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah keterbatasan dari segi produksi tenaga kesehatan spesialis itu sendiri.

"Jadi memang kita keterbatasan dari fakultas kedokteran yang menyelenggarakan prodi spesialis. Kita ketahui dari 95 fakultas kedokteran yang ada saat ini, baru 21 fakultas kedokteran yang mempunyai prodi spesialis, yaitu ada di sekitar 17 provinsi," ungkapnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (26/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Oos menuturkan penyebaran dokter spesialis di daerah masih terbentur sejumlah kendala, seperti faktor geografis, keamanan, hingga keterbatasan alat kesehatan. Hal ini yang membuat dokter spesialis yang diutus ke daerah kesulitan menjalankan tugasnya dengan optimal.

"Kekurangan spesialis juga di sini, terutama di daerah-daerah timur, yang dari segi geografis, keamanan, kemudian juga dukungan dari pemerintah daerah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

"Kami di pusat punya program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS). Kami kirimkan dokter spesialis ke daerah. Jadi kami harapkan dukungan dari pemerintah daerah, seperti memberikan fasilitas tempat tinggal, menjaga keamanan, dan juga ketersediaan alat-alat di rumah sakit. Sehingga dokter itu bisa bekerja dengan optimal sesuai dengan profesinya," sambung Oos.

"Jadi sebetulnya kerja sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sangat kuat diperlukan untuk bisa kita bersama-sama memenuhi pemerataan dokter spesialis," pungkasnya.




(up/up)

Berita Terkait