Marak Kasus Obesitas Ekstrem, Indonesia Dibayangi Diabetes!

Atta Kharisma - detikHealth
Jumat, 07 Jul 2023 14:26 WIB
Obesitas ekstrem warga Tangerang Kota. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta -

Selama beberapa hari terakhir, Indonesia dilanda sejumlah kasus obesitas ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah. Penderitanya pun beragam, mulai dari pria usia 40-an, remaja, hingga balita.

Maraknya kejadian obesitas ekstrem ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Salah satunya terkait penyakit-penyakit yang bisa bermunculan sebagai dampak dari obesitas, misalnya diabetes tipe 2 atau yang dikenal juga dengan sebutan diabetes melitus.

Pakar endokrin, metabolik, dan diabetes Prof Dr dr Rr Dyah Purnamasari Sulistianingsih, SpPD-KEMD, FINASIM, melihat fenomena obesitas ekstrem ini sebagai sesuatu yang perlu diwaspadai. Menurutnya, peningkatan kasus obesitas juga dapat mendorong terjadinya peningkatan pada kasus diabetes melitus.

"Peningkatan obesitas ini memiliki peningkatan kejadian diabetes. Jadi dari tahun ke tahun diabetes meningkat, ternyata obesitas juga ikut meningkat," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

Dia menjelaskan obesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit diabetes. Karenanya, tidak heran jika peningkatan kasus obesitas bisa membuat jumlah pengidap diabetes di Indonesia semakin bertambah.

"Karena memang alatnya adalah dia obesitas, baru terjadi diabetes," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr Dyah menerangkan kaitan antara obesitas dan diabetes melitus. Seseorang yang mengalami obesitas akan mengalami penyakit yang berkaitan dengan sindrom metabolik. Kelebihan berat badan akibat terlalu banyak mengonsumsi gula akan membuat seseorang rentan mengalami diabetes melitus/

"Pada saat obesitas, akan terjadi gangguan-gangguan kesehatan, terutama di sini adalah gangguan insulin. Sehingga, gula darah akan mudah meningkat dan itu menjadi diabetes. Kenapa bisa terjadi gangguan ini? Karena saat obesitas terjadi, ada perubahan hormon-hormon yang dikeluarkan tubuh, termasuk jaringan lemak, dan itu mengganggu dari fungsi insulin," paparnya.

dr Dyah menambahkan pasien diabetes yang dipicu obesitas bisa sembuh jika berhasil menurunkan berat badannya. Jika diabetesnya baru terjadi, gaya hidup sehat bisa memulihkan kondisinya tanpa harus mengonsumsi obat.

"Kita bisa lihat orang-orang yang berhasil menurunkan berat badannya, maka gula darahnya juga akan kembali baik. Kalau diabetesnya masih baru, kurang dari dua tahun dan dia dapat menerapkan gaya hidup yang lebih baik, dan masih belum terlalu berat, itu masih bisa terkendali tanpa perlu minum obat," pungkasnya.



Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork