Gelombang panas kembali merenggut nyawa dua warga di China Utara. Bahkan sejak Jumat (7/7/2023) lalu, pemerintah di provinsi Hebei sudah memperbarui peringatan merah, untuk menandakan suhu tertinggi dalam sistem peringatan China.
Stasiun cuaca provinsi memperbarui peringatan merah pada pukul 11.00, memperkirakan suhu puncak berkisar antara 37 hingga 39 derajat Celcius di berbagai daerah, termasuk kota Baoding dan Langfang pada hari Jumat.
"Suhu tertinggi dapat mencapai 40 hingga 43 derajat Celcius di beberapa daerah," menurut stasiun tersebut, dikutip dari Xinhua News, Selasa (11/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang insinyur senior di biro meteorologi provinsi, Mai Wenming, mengatakan suhu puncak di sembilan stasiun cuaca nasional di Hebei telah mencapai rekor tertinggi tahun ini. Di wilayah Pingshan dan Shijiazhuang, suhunya mencapai 43,7 derajat celcius ada Kamis (6/7) yang menjadi suhu tertinggi sepanjang tahun 2023.
Qi Huijun, wakil direktur departemen gawat darurat Rumah Sakit Umum Hebei, mengatakan rumah sakit tersebut menerima sembilan pasien yang menderita heatstroke atau stroke akibat suhu panas selama sebulan terakhir. Salah satu dari mereka meninggal pada pertengahan Juni.
Kematian lain terkait serangan panas dilaporkan di Rumah Sakit Rakyat Shijiazhuang.
"Pasien berusia di atas 60 tahun itu meninggal, setelah sempat mendapatkan upaya medis selama berhari-hari," kata He Zhihong, direktur departemen gawat darurat rumah sakit.
Melihat kondisi itu, He Zhihong menyarankan agar para lansia dan pasien dengan penyakit kronis untuk lebih memperhatikan prakiraan cuaca dan informasi peringatan suhu tinggi. Mereka juga disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Simak Video 'Satu Orang Meninggal Akibat Heatstroke di China':











































