Baru-baru ini seorang pria asal Malaysia viral di media sosial setelah curhat kakinya harus diamputasi. Dia menjalani amputasi setelah didiagnosis diabetes melitus karena hobi minum teh tarik 3 kali sehari.
Luka yang sulit sembuh menjadi risiko yang dialami pengidap diabetes. Luka utamanya muncul di bagian kaki dan bisa meluas ke jaringan lainnya hingga harus menjalani prosedur amputasi.
Dokter spesialis perawatan luka diabetes dr Adisaputra Ramadhinara, MSc, CWSP, FACCWS, dari RS Mandaya Puri mengatakan umumnya, pengidap luka diabetes basah tidak merasakan sakit saat luka tersebut ada pada bagian tubuh. Mereka baru menyadari ketika gejalanya sudah parah dan kondisinya sudah memburuk.
Luka diabetes dibagi menjadi dua, yakni diabetes basah dan diabetes kering. Berikut ciri-cirinya:
Ciri-ciri luka diabetes
Diabetes basah
dr Adi menjelaskan pada diabetes basah, terjadi luka pada bagian tubuh yang cenderung basah. Basahnya luka terjadi karena proses infeksi di dalam jaringan (tubuh yang luka) hingga menimbulkan nanah.
Bagi pengidap diabetes dengan luka basah, biasanya tidak merasakan apa-apa (lukanya tidak terasa sakit).
Diabetes kering
Luka pada bagian tubuh cenderung kering. Biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit yang luka, seperti ada warna hitam di dalam kulit tersebut.
Bagi pengidap diabetes dengan luka kering, mereka akan mengalami sakit yang luar biasa. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang mampet.
"Setiap orang keluhannya berbeda ya, penanganannya juga nanti beda. Ada baiknya sadari sejak dini kalau punya diabetes ya periksa dan kontrol gula darah," tambah dr Adi.
Next: Merawat Luka diabetes
(kna/kna)