PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus. Bakteri tersebut merupakan jenis bakteri penyebab penyakit pneumonia (radang paru) dan meningitis.
Vaksin ini diprioritaskan pada bayi dan lansia yang lebih berisiko terserang infeksi bakteri pneumokokus. Cara kerja vaksin PCV yakni dengan merangsang sistem imun tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan infeksi bakteri pneumokokus.
Vaksin PCV Adalah?
Vaksin PCV menjadi vaksin yang termasuk dalam imunisasi rutin anak. Namun, orang dewasa juga dapat melakukan vaksinasi ini, terutama bagi yang belum pernah melakukan vaksin PCV maupun yang sudah vaksin namun belum mendapatkan dosis lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini sangat penting guna memutus penularan infeksi pneumokokus yang mudah menyebar melalui kontak langsung. Terdapat 2 jenis vaksin PCV, yaitu PCV10 dan PCV13. PCV 10 mampu mencegah 10 jenis bakteri pnemokukus.
Sedangkan PCV13 mampu mencegah 3 jenis bakteri tambahan. Meski demikian, keduanya sama-sama efektif dalam mencegah dan meminimalkan risiko penyakit akibat infeksi pneumokokus.
Siapa Saja yang Menjadi Prioritas Vaksin PCV?
Infeksi bakteri pneumokokus seringkali terjadi pada individu dengan daya tahan lemah. Dalam hal ini, anak-anak dan lansia di atas 50 tahun rentan terserang infeksi bakteri pneumokokus.
Sebab itu, vaksinasi PCV termasuk ke dalam program imunisasi wajib untuk anak dan dianjurkan bagi para lansia. Vaksin PCV juga direkomendasikan bagi individu yang rentan terinfeksi bakteri pneumokokus karena kondisi medis tertentu, seperti dalam daftar berikut.
- Kelainan bawaan lahir seperti talasemia atau penyakit jantung bawaan
- Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit ginjal, dan asma
- Perokok aktif
- Memiliki daya tahan tubuh lemah karena kondisi tertentu: seperti HIV/AIDS, penyakit autoimun, atau efek samping kemoterapi.
Meski pemberian vaksin PCV sangat penting, namun bagi ibu hamil sebaiknya vaksinansi ini ditunda terlebih dahulu. Lain kasus jika dokter telah mengizinkan pemberian vaksin PCV dengan alasan manfaat pemberian vaksin ini lebih besar daripada risikonya bagi kehamilan.
Vaksinasi PCV juga sebaiknya ditunda dulu bagi individu yang sedang sakit flu maupun demam. Selain itu, individu dengan riwayat alergi atau reaksi anafilaktik terhadap vaksin tertentu juga tidak boleh sembarangan menerima vaksin PCV.
Kapan Vaksin PCV Perlu Diberikan?
Jadwal imunisasi PCV berbeda-beda tergantung rentang usia. Pada anak-anak, vaksin PCV diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Kemudian diulang lagi saat anak menginjak usia 12-15 bulan. Bagi anak usia di atas 2 tahun yang belum menerima vaksin PCV atau belum memenuhi vaksinasi secara lengkap, maka perlu mendapatkan 1 dosis vaksin PCV.
Sementara orang dewasa usia 50 tahun ke atas perlu mendapatkan vaksin PCV13 hanya 1 kali seumur hidup. Bila perlu, diberi tambahan vaksin pneumokokal polisakarida 23 (PPSV 23) dengan jeda minimal 1 tahun setelah pemberian PCV 13.
Aturan Pemberian Dosis Vaksin PCV
Pemberian dosis vaksin PCV pada tiap orang tidak sama. Dosis disesuaikan dengan kelompok usia dan kondisi medis yang dialami oleh pasien. Pemberian dosis vaksin PCV adalah sebagai berikut.
- Bayi berusia di bawah 1 tahun 3 kali dosis saat berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.
- Orang dewasa 1 kali dosis untuk seumur hidup.
- Orang dengan kondisi medis tertentu sesuai dengan anjuran dokter. Namun, penderita penyakit kronis umumnya dianjurkan untuk menerima vaksin PCV sebanyak 1 kali dosis setiap 5 tahun sekali.
Apakah Vaksin PCV Aman?
Seperti pemberian vaksin pada umumnya, vaksin PCV dapat menimbulkan efek samping seperti demam, kemerahan, nyeri, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tidak berbahaya serta dapat membaik dengan sendirinya.
Secara umum, pemberian vaksin PCV merupakan langkah yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri pneumokokus. Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pemberian imunisasi PCV sangat penting bagi anak-anak Indonesia. Sebab, pneumonia merupakan penyakit infeksi endemis yang menyebabkan kematian pada bayi dan balita di dunia.
Di Indonesia, sekitar 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada balita setiap tahunnya disebabkan karena Pneumonia. Karena itu, vaksin PCV masuk dalam program pemerintah untuk vaksinasi anak, sehingga bisa didapatkan secara gratis.
Masih dikutip dari sumber yang sama, pemberian vaksin PCV tidak hanya menurunkan angka kematian akibat pneumonia, namun juga dapat mencegah anak terkena stunting. Sebab, pneumonia tidak hanya menyebabkan radang paru namun juga menganggu gizi penderitanya.
(row/row)











































