dr. Rizki Gatam, Spesialis Saraf Kejepit & Skoliosis Berteknologi Robot

Sponsored - detikHealth
Selasa, 12 Sep 2023 19:09 WIB
Foto: dr. Rizki Gatam
Jakarta -

Teknologi kedokteran di Indonesia semakin canggih dan maju. Ini terbukti dengan kedatangan robot operasi navigasi tulang belakang yang berasal dari Amerika dan hanya ada di Indonesia untuk wilayah se-Asia Tenggara.

Teknologi robot navigasi operasi ini digunakan untuk membantu dokter melakukan operasi saraf kejepit, skoliosis derajat ringan hingga kompleks dan yang berhubungan dengan tulang belakang.

Salah satu dokter asal Indonesia yang memiliki lisensi operasi robotik untuk tulang belakang ini memiliki nama panjang dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. Ia adalah seorang dokter spesialis tulang belakang yang menuntaskan studi kedokteran subspesialisnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan internasional di beberapa negara seperti, Singapura, Korea dan Jerman.

Dokter Rizki Gatam memiliki keahlian pada penanganan saraf kejepit atau HNP dan operasi skoliosis derajat ringan hingga kompleks.

Apa Itu Saraf Kejepit atau HNP?

Saraf kejepit memiliki beragam penyebab, namun salah satu yang paling sering diakibatkan oleh jepitan dari bantalan ruas tulang belakang atau biasa disebut Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Area yang biasanya terdampak adalah ruas tulang belakang bagian leher dan pinggang.

Ciri dan gejala dari penyakit saraf kejepit atau HNP ini juga sangat khas, yaitu adanya nyeri yang menjalan dari leher sampai ke tangan, terasa kebas, kesemutan, terasa terbakar, hingga sensasi kesetrum dan sifatnya terus menerus, tidak hilang dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu beberapa orang merasakan seperti gejala salah bantal setiap hari.

Apabila saraf yang kejepit pada bagian pinggang maka akan terasa nyeri yang menjalar sampai paha maupun jari kaki, terasa kebas, kesemutan, sulit berjalan bahkan sering mengompol atau sulit menahan buang air kecil. Dokter biasanya akan melihat sumber jepitan melalui MRI tulang belakang. Apabila sudah menunjukkan keparahan, maka akan ditawarkan dilakukan operasi saraf kejepit, baik melalui metode endoskopi maupun robotik.

Foto: dr. Rizki Gatam

"Biasanya operasi menggunakan tekonologi robot navigasi tulang belakang ini disarankan untuk jenis saraf kejepit yang membutuhkan pemasangan implant atau bantalan artifisial. Sedangkan untuk operasi skoliosis robot navigasi operasi ini membantu saya mengarahkan penempatan implan atau screws secara akurat hingga 99%, dan tentunya menghindari terjadinya pendarahan maupun kelumpuhan, sehingga operasi skoliosis menjadi lebih aman," jelas dr. Rizki Gatam.

Dokter yang memiliki hobi menyelam dan kickboxing ini menjelaskan tidak semua operasi saraf kejepit harus menggunakan teknologi robotik. Apabila saraf kejepitnya tergolong ringan dapat ditangani dengan metode operasi endoskopi minim sayatan.

"Kita hanya melakukan sayatan selebar 0,8 cm, lalu kita masukan pipa sebesar sedotan untuk menjadi jalur ke bantalan tulang yang menjepit saraf, metode ini disebut PELD, BESS dan efektif untuk saraf kejepit ringan hingga sedang tanpa pemasangan bantalan disc artifisial implan, tindakan operasi ini tergolong aman. Pasien tertua yang pernah saya operasi PELD berusia 92 tahun dan dapat beraktivitas ringan kembali, seperti berjalan 1-2 hari setelah operasi," tambah dr.Rizki.

Profil dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine

dr. Rizki Gatam adalah dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang yang berpraktik di Eka Hospital BSD, RS Premier Bintaro dan RSUP Fatmawati. dr. Rizki juga sangat aktif dalam penulisan jurnal jurnal ilmiah nasional dan internasional yang berhubungan dengan tulang belakang. Hal ini bertujuan guna memperkenalkan kemajuan teknologi kedokteran di Indonesia pada bidang operasi tulang belakang.

Beliau sangat aktif menjadi pembicara, instruktur di berbagai seminar dan workshop, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan memenangkan berbagai penghargaan di level internasional.

Pendidikan dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine

  • Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - Pendidikan Dokter Spesialis Ortopaedi Traumatologi.
  • Faculty of Medicine, National University of Singapore, National University Hospital - Spine Division Posting.
  • University of Hongkong, Queen Mary Hospital, Hongkong - Spine Fellowship.
  • St. Anna Hospital, Herne, Germany, Intensive and Master Class training on Endoscopis Spine Surgery.
  • Wooridul Hospital, Pohang Seoul, South Korea, Didactic Course on Endoscopic Spine Procedures.



(Content Promotion/dr. Rizki Gatam)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork