World Heart Day

Tubuh Bugar dan Rutin Olahraga, Kok Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Alasannya

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 22 Sep 2023 06:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Beberapa kali terdengar kasus orang yang rutin berolahraga, bahkan akrab dengan dunia kebugaran, meninggal dunia terkena penyakit jantung. Sebenarnya, apa pemicu kejadian seperti ini? Apakah artinya, orang yang rajin berolahraga pun masih berisiko mengalami penyakit jantung?

Nyatanya, penyakit jantung memang tidak memandang usia dan gender. Sebagaimana dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra, SpJP(K), pada dasarnya ada banyak faktor risiko penyakit jantung. Salah satunya, kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi yang mungkin diidap seseorang tanpa disadari.

"Faktor risiko kardiovaskular atau faktor risiko penyakit jantung ternyata tidak hanya satu. Jadi ada beberapa kondisi di mana faktor-faktor risiko ini berkontribusi satu sama lain untuk menyebabkan penyakit jantung," ujar dr Bambang dalam webinar 'Waspada Denyut Nadi Tidak Beraturan' dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia, Kamis (21/9/2023).

"Nomor satu adalah faktor risiko tekanan darah tinggi, kemudian faktor risiko merokok, kemudian dari makanan kita, kemudian diabetes, sampai faktor risiko keluarga," sambungnya.

Kasus Penyakit Jantung pada Orang yang Rutin Berolahraga

Jelas, rutin berolahraga punya andil besar dalam menekan risiko penyakit kardiovaskular. Namun menurut dr Bambang, pada beberapa kasus, faktor pemicu penyakit jantung ini ada di tubuh seseorang tanpa disadari. Salah satunya, berkenaan dengan kondisi tekanan darah tinggi yang rupanya dialami sekitar 30 persen masyarakat Indonesia.

"Jadi inilah yang menjadi concern kenapa ada orang yang rutin berolahraga tapi tiba-tiba dia kena serangan jantung? Mungkin dia secara fisik memiliki kebugaran yang tinggi. Tapi ada faktor risiko lain yang dia punya, tapi dia tidak sadari," ungkapnya.

"Misal sebagai contoh hipertensi atau tekanan darah tinggi. Statistik membuktikan bahwa satu di antara tiga orang Indonesia itu mengidap darah tinggi. Jadi prevalensinya atau angka kejadiannya di masyarakat Indonesia cukup tinggi," pungkas dr Bambang.



Simak Video "Video: Cerita Menkes Pilih-pilih Olahraga Ternyaman, Renang hingga Lari"

(vyp/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork