Sebuah penelitian besar jangka panjang menemukan bahwa memiliki riwayat tekanan darah tinggi di usia muda terkait dengan risiko serangan jantung dan stroke pada usia produktif.
Dikutip dari Healthline, dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa pria dengan tekanan darah tinggi pada usia 18 tahun lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, atau kejadian kardiovaskular lainnya pada dekade berikutnya dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat tekanan darah sehat.
Risiko kardiovaskular yang lebih tinggi ini terjadi pada semua kategori tekanan darah di atas normal, dimulai dari tekanan darah tinggi, level pertama sebelum tekanan darah tinggi stadium 1.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa risiko kardiovaskular meningkat secara bertahap di semua kategori tekanan darah. Dan itu diterapkan pada peningkatan tekanan darah sistolik dan peningkatan tekanan darah diastolik.
Para peneliti memperkirakan bahwa 1 dari 10 remaja pria dengan tekanan darah tinggi stadium 2 akan mengalami penyakit kardiovaskular parah sebelum usia pensiun.
Sebagai informasi, klasifikasi tekanan darah pada dewasa yakni:
- Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
- Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
- Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
- Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
Untuk studi observasional yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine, peneliti Swedia menggunakan database nasional laki-laki yang terdaftar di militer negara tersebut antara tahun 1969 dan 1997.
Secara keseluruhan, mereka memiliki data sekitar 93 persen laki-laki berusia 18 tahun di negara tersebut selama periode tersebut, termasuk pengukuran tekanan darah yang dilakukan saat wajib militer.
Dengan menggunakan nomor identifikasi pribadi yang unik untuk setiap warga negara Swedia, para peneliti menghubungkan catatan pendaftaran dengan catatan rawat inap di rumah sakit dan catatan kematian. Mereka memiliki catatan rawat inap untuk lebih dari 99 persen pria yang dilibatkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan catatan rawat inap dan kematian, para peneliti mengidentifikasi pria yang mengalami kejadian kardiovaskular di kemudian hari, termasuk serangan jantung, gagal jantung, stroke, pendarahan di otak, dan kematian terkait penyakit kardiovaskular.
Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Batasi Konsumsi Garam Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi"
(kna/kna)