Mengenal Kondisi Mati Batang Otak dan Sederet Pemicunya

Anggi Rustiana - detikHealth
Rabu, 04 Okt 2023 16:30 WIB
Foto: ilustrasi saraf otak
Jakarta -

Kita mungkin sering mendengar pasien bertahan hidup karena alat bantu saja. Hal itu disebabkan oleh kondisi mati otak atau kematian batang otak.

Alat bantu itu akan menjaga jantung tetap berdetak dan dadanya akan terus naik turun setiap kali bernapas dari ventilator.

Namun, mereka tidak bisa sadar atau bernapas dengan sendirinya. Secara hukum, pasien yang mengalami mati otak sudah bisa dikatakan meninggal dunia.

Dikutip dari National Health Service (NHS) UK, batang otak adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang (bagian dari sistem saraf pusat di tulang belakang).

Batang otak bertanggung jawab mengatur sebagian besar fungsi penting, yaitu mengatur pernafasan, denyut jantung, tekanan darah, dan sebagainya. Intinya, batang otak yang menyampaikan pesan ke dan dari otak ke seluruh tubuh, sehingga berperan penting dalam fungsi inti otak, seperti kesadaran, kewaspadaan, dan pergerakan.

Penyebab mati otak

Oleh karena itu, setelah kematian otak umumnya tidak mungkin bisa sadar kembali. Seperti yang dikutip dari NHS Inform, kematian otak bisa terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti. Hal ini dapat disebabkan banyak kondisi, di antaranya.

Cardiac Arrest

Ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen

Serangan Jantung

Ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat

Stroke

Ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu

Penggumpalan Darah

Penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh.

Penyebab lainnya, yakni cedera kepala yang parah, pendarahan otak, infeksi, seperti ensefalitis (radang otak), dan tumor otak.

Perbedaan mati otak dan koma

Seorang pasien dalam keadaan koma tetap memiliki aktivitas dan fungsi otak. Ketika kematian otak terjadi, seluruh fungsi otak terhenti dan tidak ada peluang untuk sembuh.

Setelah di diagnosa, dokter akan menanyakan keluarga terkait keputusan terkait melepas ventilator dan kemungkinan donasi organ dan/atau jaringan.

Perlu digaris bawahi, pasien tersebut secara hukum sudah meninggal dan melepas ventilator tidak menyebabkan kematian.



Simak Video "Video: Keluarga akan Donorkan Otak Bruce Willis untuk Riset Demensia"

(Anggi Rustiana/ath)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork