"Kenapa kita namakan Brave karena menurut kita semua pasien yang berjuang dengan kanker adalah orang hebat dan berani. Kita harus senantiasa menemani mereka," kata Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, Ben Widjaja di acara 2nd Anniversary & launching Our Brave Story, Sabtu (21/10/2023).
Ben menjelaskan peningkatan layanan ini karena melihat urgensi kasus kanker payudara yang terus meningkat. Diketahui saat ini breast cancer masih menduduki peringkat nomor satu sebagai penyakit kanker paling banyak terjadi di Indonesia.
Dia mengungkapkan Mandaya Royal Hospital Puri kini menyediakan layanan komprehensif mulai dari deteksi dini kanker hingga pengobatan melalui terapi.
"Mungkin sangat jarang rumah sakit yang memiliki layanan dari A sampai Z, dari diagnosa awal sampai advanced. Dari terapi awal bedah, radioterapi, kemoterapi, sampai yang nuklir kita ada," jelasnya.
Ben menegaskan layanan pengobatan pasien kanker oleh Mandaya Royal Hospital Puri didukung oleh 30 tim dokter dan profesor dengan keahlian berbeda, mulai dari dokter hematologi onkologi, dokter onkologi radiasi, dokter nuklir, dokter radiologi, serta dokter lab patologi klinik dan anatomi.
"Lalu 3 dokter vaskuler, kami juga punya klinik nyeri dan klinik paliatif yang bisa membantu pasien di rumah. Lalu 3 dokter gizi klinik yang bisa membantu asupan gizi agar pasien memiliki energi lebih untuk berjuang melawan kanker," paparnya.
Lebih lanjut dia menyebut salah satu layanan unggulan di Mandaya Royal Hospital Puri, yakni Integrated One Stop Breast Clinic. Kehadiran layanan ini memungkinkan diagnosa kanker payudara dalam hari yang sama. Artinya, pasien bisa mengetahui benjolan di area payudara apakah termasuk tumor ganas atau jinak tanpa perlu menunggu hingga berminggu-minggu.
Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan survival rate bagi para penderita kanker payudara. Diketahui, waktu terbaik pasien kanker payudara dari operasi, kemoterapi hingga ke radiasi adalah kurang dari 180 hari. Di sisi lain, sejumlah studi menunjukkan kombinasi perawatan dari tim dokter multidisiplin dinilai mampu memberikan hasil yang baik, khususnya dalam penanganan kanker agresif dan ganas.
"Pasien (tinggal) duduk manis di 1 klinik, dokternya semua ada di sana. Jadi datang (untuk) mammografi atau ultrasound, langsung dibaca oleh dokter radiologi, dan dikonsultasikan ke dokter bedah onkologi di hari yang sama. Nanti kalau jinak, dokter onkologi sudah bisa ngomong kalau (tumor) ini kelihatannya jinak. Tapi kalau ganas, harus ada tes tambahan. Itu mungkin perlu waktu lagi," terang Ben.
Ben menjelaskan untuk keperluan radiologi, rumah sakitnya telah dibekali Highly Precise Image 3D Mammography with Latest Dual Tomosynthesis Technology. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk melihat sel kanker dari segala arah. Dengan begitu bisa menangkap kecurigaan tumor atau kanker bahkan pada stadium awal
"Lalu breast ultrasound yang mampu membantu dokter dalam membedakan sel (tumor) yang ganas dan jinak. Apabila keduanya tidak bisa mendiagnosa 100%, kami juga bisa melakukan MRI breast untuk deteksi yang lebih akurat," jelasnya.
Di Mandaya Royal Hospital Puri, kata dia, pasien juga bisa melakukan skrining untuk melihat risiko keturunan terhadap kanker payudara. Rumah sakit ini juga memiliki pemeriksaan dengan Accurate Breast Cancer Biomarkers with IHC Technology Immunohistochemistry. Teknologi ini membantu memetakan pengobatan yang paling sesuai untuk pasien, serta ada lab patologi inhouse agar semua diagnosa bisa dikerjakan dengan cepat.
"Untuk radioterapi, kita sudah memiliki alat canggih elekta versa HD. Dengan teknologi yang lebih akurat ini kami bisa melakukan penyinaran hanya kepada sel kanker, bukan sel sehat," pungkasnya.
Simak Video "Video: Gaya Hidup Tak Sehat Picu Kanker Payudara pada Remaja"
(prf/ega)