Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya penambahan kasus cacar monyet atau Mpox pada Kamis (26/10/2023) sebanyak dua kasus. Sehingga saat ini total kasus Mpox yang ada di Indonesia mencapai 17 orang.
Satu kasus di 2022 sudah dinyatakan sembuh. Sementara 16 pasien lainnya masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit.
"Ada 16 orang kasus aktif, positivity rate PCR 44 persen, semuanya bergejala ringan," beber juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril kepada detikcom, Jumat (27/11/2023).
"Semua tertular dari kontak seksual," tegas dr Syahril.
Terkait pengobatan pasien cacar monyet, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan obat yang dipakai saat ini adalah antivirus yang tersedia.
Namun, yang menjadi konsentrasi saat ini adalah kondisi umum pasien. Misalnya seperti luka-luka yang muncul akibat cacar monyet tersebut.
"Saat ini menggunakan antivirus yang tersedia. Tapi, yang paling penting bagaimana mengobati penyakit itu, karena yang saya tahu monkeypox itu terjadi karena adanya infeksi pada otak," jelas dr Maxi dalam konferensi pers, Kamis (27/10/2023).
"Jadi, antivirus itu tetap diberikan. Tapi saat ini rumah sakit itu justru konsentrasi pada keadaan umumnya. Rata-rata semua pasien itu diberikan antibiotik, melihat infeksi karena lukanya itu bisa karena bakteri," sambungnya.
Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
(sao/naf)