Cerita Seniman Umbu LP Tanggela Kena Kanker Usus, Awalnya Keluhkan Gejala Sulit BAB

Umbu LP Tanggela, seorang seniman Indonesia yang membagikan kisahnya berjuang melawan kanker usus. Ia terdiagnosis kanker tersebut saat berusia 57 tahun.

Awalnya Umbu mengaku kesulitan untuk Buang Air Besar (BAB), bahkan harus mengonsumsi obat pencahar untuk melancarkan BAB. Kondisi ini sudah dialaminya selama empat bulan lamanya.

Pria yang kini berusia 67 tahun itu mengaku tak menaruh curiga dan tetap berpikiran positif.

"Saya sejak muda sebelum sakit atau apa, dulu kan sering sakit flu, tapi saya berusaha mengobati dengan pikiran jadi tidak perlu minum obat. Saya atasi dengan minum air, dan merubah pikirannya menjadi positif. Kamu sembuh, kamu sembuh," imbuhnya saat ditemui di Tangerang, Banten, Kamis (3/2/2024).

Namun beberapa waktu kemudian, BAB yang dialami tak hanya sulit tetapi juga mengeluarkan darah. Umbu juga mengalami penurunan berat badan sekitar 10 kg.

Walhasil Umbu langsung memutuskan pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Ia menjalani prosedur kolonoskopi untuk melihat bagian dalam usus besar (kolon) dan rektum. Tiga hari kemudian, dokter mengungkapkan hasil pemeriksaan bahwa Umbu mengidap kanker usus dan harus segera dioperasi.

Pada saat didiagnosis kanker usus, Umbu masih beranggapan kondisinya dapat membaik tanpa operasi.

"Kemudian kita harus mengambil keputusan, tapi saya berkeinginan tanpa operasi bisa sembuh. tapi dengan perundingan saya, istri, dan anak yang masih kuliah. Yang lain bilang yaudah terserah, tapi anak saya yang nomor satu bilang ini papa masih mau lihat cucu nggak? Dari situ saya memutuskan untuk dioperasi," ujarnya.

Umbu juga sempat menjalani kemoterapi atau pengobatan kanker sebanyak tiga kali. Setelah menjalani pengobatan, kini dirinya sudah tak merasakan gejala apapun alias remisi.

Dirinya juga kini menerapkan pola hidup sehat dan tetap semangat untuk menjalani kehidupan ke depannya.

"Prinsip saya, saya tidak mau mengingat apa yang terjadi. Jadi saya membangun semangat untuk ke depannya, 'kamu tidak sakit, kamu mampu' dan tidak mau mengingat-ngingat lagi," pungkasnya.