Pertama kalinya di dunia, seorang anak yang mengidap kanker otak mematikan glioma pontine intrinsik difus (DIPG) dinyatakan sembuh total. Bahkan dokter tidak menemukan sisa tumor di otak pasien.
Lucas (13) pertama kali didiagnosis penyakit tersebut di umur enam tahun. Dokter yang merawatnya, Jacques Grill, menjadi emosional ketika dia ingat harus memberi tahu orang tua Lucas bahwa putra mereka akan meninggal.
Setelah melalui serangkaian perawatan, Lucas dinyatakan sembuh total tujuh tahun kemudian.
"Melalui serangkaian pemindaian MRI, saya melihat tumornya benar-benar hilang," kata Grill, dikutip dari Science Alert.
Kanker otak yang diidap Lucas termasuk ganas. Rata-rata waktu kelangsungan hidup hanya sembilan hingga 10 bulan.
Orang tua Lucas sempat putus asa. Mereka kemudian membawa anaknya ke ke Prancis untuk menjalani pengobatan dengan studi Kedokteran Biologi untuk Pemberantasan DIPG (BIOMEDE). Pada 2014, BIOMEDE membandingkan efektivitas tiga obat kanker yang berbeda yaitu erlotinib, everolimus, dan dasatinib.
Jadi satu-satunya pasien yang sembuh
Lucas adalah salah satu dari 233 penderita DIPG yang dilibatkan dalam penelitian ini, dan diobati dengan everolimus. Dia menjadi satu-satunya pasien tumor otak DIPG yang dinyatakan sembuh.
tujuh anak lain yang termasuk dalam uji coba tersebut hanya bertahan hidup beberapa tahun setelah diagnosis. Para peneliti masih mencari tahu mengapa beberapa pasien lebih responsif terhadap pengobatan dibandingkan yang lain, meskipun perbedaan molekuler antara satu kanker dan kanker lainnya kemungkinan besar memainkan peran penting.
"Saya tidak tahu ada kasus lain seperti dia di dunia," ujar Grill.
Simak Video "Video: BPJS Habiskan Rp 42 Triliun untuk Program Lansia dalam Setahun"
(kna/naf)