Obesitas tampaknya masih menjadi momok yang menghantui masyarakat di Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat sekitar 30-35 persen warganya mengalami obesitas sentral.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Dwi Oktavia, MEpid, menjelaskan angka tersebut disebabkan oleh tingginya beban pekerjaan, kebiasaan dalam memilih konsumsi, serta rendahnya kebiasaan olahraga yang baik.
"Saat ini Jakarta, seperti kota besar lain dengan tantangan aktivitas warganya yang tinggi, beban pekerjaan itu juga akan menyebabkan tingkat stres yang cukup tinggi, dan kemudian kebiasaan sehari-hari dalam memilih konsumsi. Dan kebiasaan berolahraga, tidak semua orang punya perilaku olahraga yang baik," terangnya kepada detikcom saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).
Dwi menjelaskan tingginya angka obesitas itu merupakan representasi dari pola konsumsi dan aktivitas fisik yang kurang dari masyarakat Jakarta. Hal ini sejalan dengan temuan Dinkes DKI Jakarta yang menunjukkan sekitar 12-15 persen masyarakat memiliki pola konsumsi dan istirahat yang tidak baik.
"12-15 persen itu memang konsumsi makan sayur dan buahnya kurang. Kurang lebih dalam persentase yang sama, 12-15 persen itu juga istirahatnya kurang. Ditambah dengan informasi obesitas 30-35 persen, termasuk obesitas sentral, itu yang kemudian menunjukkan PR kita untuk mengurangi tingkat risiko karena kan mereka saling berkaitan," ujarnya.
Next: Upaya dari pemerintah
Simak Video "Video: Dokter Ungkap Penyebab Anak Alami Obesitas Sentral"
(ath/naf)