Diabetes Penyebab Mahkota Pria Jatuh dan Tak Berdaya, Apa Solusinya?

Sponsored - detikHealth
Sabtu, 09 Mar 2024 19:34 WIB
Dok. Freepik
Jakarta -

Diabetes adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation, diabetes menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi ke-3 di Indonesia tahun 2019, yakni 57,42% kematian per 100 ribu penduduk.

Kemudian, data International Diabetes Federation (IDF) mendapati jumlah penderita diabetes pada 2021 meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir.

Pada dasarnya, gula merupakan substansi yang tidak perlu dihindari agar tidak terkena diabetes. Hanya saja, kita harus mampu mengontrol bagaimana agar tidak mengkonsumsi gula secara berlebihan.

Bagi penderitanya, diabetes tidak hanya menyebabkan komplikasi yang berujung pada penyakit stroke, jantung, hingga amputasi, namun bisa menyebabkan 'mahkota pria' jadi jatuh dan tak berdaya. Kalau sudah begini, apa solusinya?

1. Diabetes dan Disfungsi Ereksi pada Pria

Dok. Freepik

Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Selain itu, tingginya kadar gula dalam darah juga dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.

Sebagai tambahan, organ penis bukanlah otot, jadi tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi dapat terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis.

Prosesnya adalah saat terangsang, pembuluh darah dalam penis akan melebar, sehingga aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar, yang akhirnya membuat organ menjadi mengeras.

2. Gejala Disfungsi Ereksi pada Pria

Gangguan pada kesehatan tentu akan memberikan gejala-gejala tertentu agar kita bisa dengan sigap dalam mengatasinya. Sama halnya dengan disfungsi ereksi. Lalu, apa saja gejala disfungsi ereksi pada pria? Berikut adalah gejala disfungsi ereksi pada pria.

Turun atau hilangnya hasrat berhubungan intim.

Sulit menjaga penis tetap mengeras saat berhubungan seksual.

Mengalami orgasme atau ejakulasi dini.

Jika gejala-gejala di atas sedang dirasakan, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter dan lakukan cek kesehatan. Tentunya agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses penanganan.

3. Cara Atasi Mahkota Pria yang Jatuh dan Tak Berdaya

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, terdapat banyak sekali terapi yang ditawarkan oleh klinik ataupun rumah sakit dalam mengatasi diabetes dan disfungsi ereksi. Penawaran ini pun bukan sekadar dalam bentuk konsultasi dengan ahlinya, namun ada beberapa proses terapi yang harus dijalani pasien diabetes dan disfungsi ereksi.

Salah satu klinik yang menawarkan terapi ini adalah
H Clinic yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. H Clinic memiliki terapi 'Duo treatment' untuk penyakit diabetes yang menjurus pada disfungsi ereksi.

Duo treatment ini dikenal dengan terapi berkelanjutan, yakni berupa molekul nano partikel yang berkomunikasi dengan sel sehat dalam tubuh untuk datang pada sel yang memerlukan perbaikan, pada kasus ini yaitu pankreas dan penis. Proses terapinya menggunakan terapi mesin 'PENWAVES', yaitu gelombang kejut yang nyaman, dilakukan selama 15-20 menit setiap kedatangan dan diperlukan sekitar 8-10 sesi dengan jarak 1 minggu 1 kali.

Untuk proses terapi dengan hari berikutnya dapat beraktivitas normal kembali, tidak mengganggu keseharian dan aktivitas pasien. Namun sangat disarankan untuk diimbangi dengan aktivitas olahraga dan makanan sehat.

Bagi pasien luar kota maka akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kondisi medis pasien.

4. Tipe Diabetes yang Bisa Diterapi Menggunakan Duo Treatment

Tipe-tipe diabetes yang dapat diatasi dengan Duo Treatment adalah diabetes tipe 1 dan 2. Untuk proses treatment-nya pun akan sangat nyaman, tidak menyakiti tubuh, serta pasien akan mendapatkan biaya yang paling terjangkau.

H Clinic akan senantiasa melakukan terapi sesuai prosedur yang ada, sehingga goals terapi ini dapat tercapai dan kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Keunggulan Duo Treatment ini sangat dianjurkan bagi pasien untuk mencegah efek samping diabetes yang lebih buruk, seperti:

Nekrosis kaki

Amputasi

Disfungsi ereksi

Penurunan seksualitas

Efek diabetes yang disebutkan di atas hanyalah beberapa di antaranya saja. Masih banyak efek samping yang bisa terjadi karena penyakit diabetes ini. Jadi, jangan ragu untuk konsultasi dan mulai lakukan Duo Treatment ini, ya.

5. Manfaat Duo Treatment H Clinic

Setelah melakukan treatment, ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh pasien. Manfaat yang akan didapatkan oleh pasien setelah terapi Duo ini adalah pasien tidak selalu tergantung dengan obat-obatan, namun tetap harus dibarengi dengan obat yang sesuai anjuran dokter.

Selain itu, pemakaian insulin berangsur berkurang dan diharapkan berhenti menggunakan insulin. Bagian terbaik dari terapi ini adalah 'quality of life' yang meningkat.

Perlu diketahui bahwa setiap kasus memiliki terapi dan tindakan yang berbeda-berbeda. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu di H Clinic agar dokter tahu cara menangani kasus yang ada.

Diabetes merupakan penyakit yang tidak diharapkan untuk datang kepada siapapun. Meskipun begitu, masih ada cara yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit ini, yakni dengan Duo Treatment di H Clinic.

Untuk info lebih lanjut, ikuti akun Instagram kami atau menghubungi kontak H Clinic yang ada di bawah ini.

Alamat H Clinic: (jam operasional Senin - Sabtu 10.00-17.00 WIB)

Jl.Lauser Raya No 70 D Mayestik-Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp: 0217228525 / 081319850022




(Content Promotion/H Clinic)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork