Pada bulan puasa, jadwal tidur yang berubah berantakan menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi. Hal ini biasanya disebabkan oleh tidur yang lebih larut malam dan bangun lebih pagi untuk menjalani sahur.
Jika tidak ditangani dengan tepat, pola tidur yang berantakan tentu dapat mengganggu ibadah selama bulan puasa. Berapa sih durasi tidur ideal yang selama bulan puasa?
Pengajar Prodi Kedokteran Keluarga FKUI dr Marinda Asiah Nuril Haya, MMed Sci, PhD, menuturkan secara umum orang dewasa memerlukan sekitar tujuh sampai sembilan jam untuk durasi tidur yang ideal. Namun, karena ada perubahan jadwal yang signifikan selama bulan puasa, ia mengimbau agar masyarakat tidur paling minimal empat jam dalam sehari.
"Untuk itu kita perlu menjaga pola tidur, sehingga setidaknya tidur minimal empat jam berturut-turut, paling minimal. Supaya jam biologis kita pun tetap teratur, sebisa mungkin waktu kita tidur dan waktu kita bangunnya itu konstan selama bulan puasa, supaya ritmenya teratur," ucap dr Nuril ketika berbincang dengan detikcom.
Karena jam tidur cenderung semakin pendek selama bulan puasa, oleh karena itu peningkatan kualitas tidur harus dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat agar tidur menjadi lebih berkualitas, salah satunya dengan memberi jeda antara makan terakhir saat berbuka dengan tidur.
Menurut dr Nuril, langkah ini penting untuk dilakukan karena sangat berpengaruh pada kualitas tidur.
"Kita nggak boleh tidur habis langsung makan banget, jadi kalau bisa jarak antara makan besar saat buka puasa itu dengan tidur itu sekitar dua jam," katanya.
Selain itu, dr Nuril juga menyarankan masyarakat agar bisa menerapkan sistem 'kompensasi' untuk durasi tidur yang kurang. Ia mencontohkan pada seorang ibu rumah tangga yang harus bangun lebih dini untuk menyiapkan menu sahur.
(avk/suc)