Rumah Sakit Abdi Waluyo merayakan hari jadinya yang ke-40 sejak berdiri pada tahun 1986. Sejak awal berdiri, RS Abdi Waluyo memiliki misi memberikan perawatan prima bagi pasien dengan fasilitas medis berteknologi maju.
"Perbaikan layanan terus dilakukan karena tuntutan zaman, tuntutan pasien dan ilmu kedokteran mewajibkan kita untuk terus belajar dan bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik," tutur Direktur Medis RS Abdi Waluyo dr Inolyn Pandjaitan, SpPD-KHOM dalam acara HUT ke-40 RS Abdi Waluyo di Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2028).
dr Inolyn menambahkan RS Abdi Waluyo berkomitmen tetap menjadi rumah sakit yang bisa terus menghadirkan inovasi yang berorientasi pasien. Peningkatan mutu ini juga dilakukan agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi jauh-jauh mengakses layanan kesehatan ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya kelebihan teknologi yang dimiliki oleh RS Abdi Waluyo di Jakarta yakni instalasi photon-counting CT, NAEOTOM Alpha. Alat ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses diagnosis dan pengobatan bagi pasien di Indonesia.
Sistem pencitraan medis yang revolusioner ini dirancang untuk meningkatkan diagnosis, perawatan, dan outcome pasien, dan didesain untuk merevolusi praktik medis di Indonesia. NAEOTOM Alpha adalah sistem pencitraan medis termutakhir, yang menawarkan pencitraan 3D yang canggih, supaya para dokter dapat melihat gambar detail organ, jaringan, dan tulang dengan kejernihan dan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.
"Kami punya NEATOM Alpha yang hanya satu-satunya di Asia Tenggara. Kita harus inovasi terus, nggak cuma di alat tetapi layanan lain. Intinya tetap berorientasi ke pasien," ucapnya.
(kna/naf)











































