Seperti tema seks pada umumnya, masturbasi masih menjadi topik yang banyak diperbincangkan. Banyak mitos berkembang dan dipercaya seputar dampak masturbasi, meski sebagian besar terbukti tidak benar.
Terlepas dari pandangan pro dan kontra, ada banyak alasan yang mendorong seseorang melakukan masturbasi alias memuaskan hasrat seksualnya seorang diri. Baik semata-mata untuk kepuasan, maupun sebagai salah satu bentuk stress release.
Tentu saja ada dampak negatifnya. Namun dikutip dari Medical News Today, sederet efek samping yang ada di daftar ini bisa dipastikan cuma mitos karena tidak ada dasar ilmiahnya.
Masturbasi menyebabkan kebutaan
Masturbasi menyebabkan tangan berbulu/berambut
Masturbasi bisa menyebabkan impotensi di kemudian hari
Masturbasi meningkatkan risiko disfungsi ereksi
Masturbasi bisa membuat penis menyusut
Masturbasi bisa membuat penis bengkok
Masturbasi dapat menurunkan jumlah sperma
Masturbasi menyebabkan infertilitas
Masturbasi bisa menyebabkan gangguan mental
Masturbasi bisa membuat fisik menjadi lemah
Sering masturbasi bisa membuat seks dengan pasangan menjadi tidak memuaskan
Apakah Ada Efek Samping Masturbasi?
Lantas, apa saja sebenarnya efek samping masturbasi bagi kesehatan? Pada sebagian orang, masturbasi terlalu kasar dapat menyebabkan kulit nyeri atau lecet. Namun, ini biasanya sembuh dengan sendiri dalam beberapa hari.
Pada pria, sering masturbasi juga bisa menyebabkan pembengkakan pada penis. Kondisi ini disebut dengan edema, dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Selain itu, masturbasi juga bisa menimbulkan efek samping berupa:
Rasa bersalah
Beberapa orang mungkin merasa bersalah setelah masturbasi karena itu bertentangan dengan kepercayaan agama, spiritual, dan budaya yang dianutnya.
Sensitivitas seksual menurun
Pria yang masturbasi terlalu agresif bisa mengalami penurunan sensitivitas pada alat vitalnya.
Kanker prostat
Kaitan masturbasi dan kanker prostat masih pro dan kontra. Sejumlah studi memang menunjukkan pria yang sering masturbasi dan ejakulasi memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker prostat.
Namun demikian, salah satu studi pada tahun 2008 menemukan bahwa aktivitas seksual yang terlalu sering di usia 20-an dan 30-an tahun justru bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Terlebih, jika seorang pria melakukan masturbasi secara rutin.
Simak Video "Faktor-faktor yang Dapat Memicu Disfungsi Ereksi pada Pria"
(ath/naf)