Wanita Korban Ternak Sel Telur Diiming-imingi Kerja Jadi Ibu Pengganti

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 13 Feb 2025 09:02 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/bluecinema)
Jakarta -

Pengakuan mengerikan tiga wanita yang disebut melarikan diri dari sindikat 'peternakan telur manusia' telah mengejutkan dunia. Tiga wanita Thailand ini terpikat ke dalam skema panen telur manusia dengan dalih menjadi ibu pengganti untuk pasangan yang tidak memiliki anak.

Ratusan wanita diduga menjadi korban dalam skema yang dioperasikan oleh gangster China di bekas republik Soviet Georgia.

"Mereka membawa kami ke sebuah rumah di mana ada 60 hingga 70 wanita Thailand. Para wanita di sana memberi tahu kami bahwa tidak ada kontrak (surrogacy) atau orang tua," kata wanita itu seperti diberitakan Reuters.

Dia melanjutkan bahwa para wanita di penangkaran akan disuntik untuk mendapatkan perawatan, dibius dan telur mereka akan diekstraksi dengan mesin.

"Setelah kami mendapatkan informasi ini dan itu tidak sama dengan iklannya, kami menjadi takut, kami mencoba menghubungi orang-orang di rumah," ucap mereka lagi.

Salah satu korban mengatakan bahwa dia melihat tawaran pekerjaan di Facebook yang menjanjikan penghasilan 25.000 baht atau sekitar Rp 12 juta per bulan. Setelah setuju, ia dibawa ke Georgia, melalui Dubai dan Armenia. Di sana dua warga negara China mengantarnya ke sebuah rumah.

"Mereka membawa kami ke sebuah rumah yang dihuni 60 hingga 70 wanita Thailand. Para wanita di sana memberi tahu kami bahwa tidak ada kontrak (ibu pengganti) atau orang tua," kata korban.

Sebaliknya, mereka diberi hormon untuk merangsang ovarium mereka. Sebulan sekali para wanita dibius dan telur mereka dikumpulkan. Beberapa wanita tidak dibayar sama sekali.

Georgia tidak memiliki undang-undang khusus mengenai surrogacy atau ibu pengganti. Namun, perusahaan yang beroperasi di sana mengiklankan layanan mereka dan pengaturan surrogacy dianggap sebagai kontrak hukum. Pemerintah Georgia telah menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses menyatakannya ilegal.



Simak Video "Video: Saran Pakar soal Pemberian Susu Formula untuk Bayi Korban Bencana"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork