Waduh! Ilmuwan Australia Temukan Virus Baru dari Kelelawar, Bisa Picu Wabah?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Senin, 15 Sep 2025 19:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)
Jakarta -

Ilmuwan dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), badan sains nasional Australia, berhasil mengidentifikasi virus baru pada kelelawar terbang. Penemuan ini diyakini dapat memperkuat kesiapan Australia dalam menghadapi penyakit menular yang berpotensi muncul di masa depan.

Virus baru yang dinamakan Salt Gully virus ditemukan dalam sampel urine kelelawar di Queensland. Para peneliti CSIRO berhasil mengisolasi dan menumbuhkan virus tersebut di laboratorium berkeamanan tinggi milik CSIRO, Australian Centre for Disease Preparedness (ACDP).

Salt Gully virus termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan Hendra virus, penyebab infeksi fatal pada kuda dan manusia di Australia, serta Nipah virus yang dikenal memicu wabah pada manusia di berbagai wilayah Asia.

Menurut Jennifer Barr, ilmuwan eksperimental di CSIRO's ACDP, henipavirus telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai patogen prioritas untuk penelitian. Penemuan ini menambah pemahaman penting terkait kelompok virus berbahaya tersebut.

"Meskipun virus Salt Gully masih baru dalam dunia sains, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir," kata Ibu Barr, dikutip dari laman resmi CSIRO.

"Kami telah mendeteksi virus Salt Gully pada sampel kelelawar sejak tahun 2011, yang menunjukkan virus ini telah beredar di alam selama lebih dari satu dekade tanpa bukti yang menunjukkan virus ini menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia," kata Ibu Barr.





(suc/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork