Layanan Jantung Terintegrasi dan Berkualitas di BraveHeart Brawijaya Saharjo

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 28 Okt 2025 06:58 WIB
Foto: BraveHeart Brawijaya Hospital
Jakarta - Penyakit jantung masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini penyakit jantung masih menjadi penyakit dengan beban pembiayaan tertinggi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada sekitar 200 ribu orang yang meninggal tiap tahun akibat penyakit jantung. Sebagian besar atau hampir 50 persen kasus masalah kesehatan jantung adalah penyakit jantung koroner.

Tingginya kasus penyakit jantung di Indonesia berkaitan dengan masih tinggi juga angka faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, penyakit diabetes (kadar gula darah tinggi), dan kadar kolesterol tinggi.

Hal tersebut rupanya dibenarkan oleh spesialis jantung dan pembuluh darah dari BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS. dr Yamin menuturkan berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, penyakit jantung koroner masih memiliki beban pembiayaan tertinggi.

Selanjutnya, baru diikuti kondisi kelainan-kelainan pada jantung, misalnya seperti kelainan katup jantung dan kelainan irama.

"Kelainan irama itu juga ada yang harus dengan minum obat, tapi ada juga harus tindakan intervensi. Intervensi untuk menertibkan irama ini namanya ablasi kateter. Salah satu contoh adalah atrial fibrilasi yang bisa berisiko untuk stroke dan gagal jantung. Bila gagal dengan obat, maka bisa dinormalkan dengan ablasi kateter," kata dr Yamin yang juga chairman layanan kardiovaskular BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo.

dr Yamin mengungkapkan ada berbagai prosedur yang dapat diberikan pada pasien dengan masalah jantung, salah satunya percutaneous coronary intervention (PCI). Prosedur intervensi ini dilakukan untuk pemasangan ring jantung atau balon bersalut obat (drug-coated balloon).

Menurut dr Yamin, prosedur PCI saat ini jauh lebih maju dan canggih dari teknologi yang digunakan.

"Jadi memang PCI ini sekarang menjadi lebih maju karena teknologinya. Misalnya desain dan bahan stent saat ini sudah jauh lebih baik. Teknologi obat yang 'ditempelkan' (coated) sudah lebih maju, dan alat-alat yang dipakai menembus sumbatan itu," sambungnya.

Ia mencontohkan dalam beberapa kasus, pasien jantung memiliki plak yang sangat terasa sangat keras (calcified plaque), sehingga sulit untuk ditembus dengan cara biasa. Namun, dengan teknologi PCI terkini, problem seperti ini bisa diselesaikan dengan lebih mudah.

"Kalau dulu, kalau sumbatan itu keras kayak batu karang kita sudah menyerah. Nggak bisa di pecah. Sekarang kita bisa pakai alat pemecah plak dengan 'mata bor' (rotational atherectomy), gelombang ultrasound (orbital atherectomy system), dan intravascular lithotripsy balloon (IVL)," ujar dr Yamin.

"Ukuran bor terbuat dari mata intan yang ukurannya cuma 1,25 mm. Atau ada balon, balonnya itu bisa menghasilkan ultrasound sehingga plak yang keras bisa dipecah. Karena kalau plak ini bisa kita pecahkan dengan baik, maka ring, balon itu bisa mengembang dengan baik dan menempel dengan optimal," sambungnya.

dr Yamin mengungkapkan semua layanan tersebut bisa didapatkan di BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo.

dr Yamin merupakan dokter spesialis jantung dengan keahlian intervensi dan aritmia di BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo. Ia sudah memiliki pengalaman dalam penanganan pasien dengan berbagai ragam kompleksitasnya.

Ia mengambil pendidikan kedokteran umum di Universitas Syiah Kuala Aceh pada tahun 1989, pendidikan spesialis jantung di Universitas Indonesia pada tahun 1998, konsultan elektrofisiologi dan pacu jantung pada tahun 2002, dan konsultan kardiologi intervensi pada tahun 2004.

Tak sampai situ, ia juga mengambil gelar doktornya di Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012, serta mengambil pendidikan spesialis penyakit dalam pada tahun 2021.

Untuk pelayanan jantung yang lebih baik, BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo juga menghadirkan dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular. Dokter dengan spesialisasi ini masih sangat sedikit di Indonesia.

Salah satu spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dari BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo dr Sugisman, SpBTKV(K) mengungkapkan hingga saat ini baru ada sekitar 250-an dokter spesialis serupa untuk seluruh masyarakat di Indonesia. dr Sugisman bahkan memiliki sub-spesialisasi pada bedah jantung khusus pasien dewasa.

"Jadi Anda bisa hitung tuh perbandingannya antara satu dokter bedah toraks kardiovaskular dengan jumlah penduduk. Nah, dari 250 dokter bedah toraks kardiovaskular itu mungkin tidak lebih dari 50 orang yang punya spesifikasi melakukan operasi bedah jantung. Jadi lebih sedikit lagi," ujar dr Sugisman pada detikcom.

dr Sugisman menuturkan pada saat ini Kemenkes tengah berusaha untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular. Harapannya, prosedur pembedahan jantung nanti bisa dilakukan setidaknya di setiap ibukota provinsi.

Proses pelayanan pembedahan jantung biasanya diawali dengan pemeriksaan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Setelah diagnosis ditegakkan, pasien berkonsultasi dengan spesialis bedah toraks dan kardiovaskular untuk menentukan prosedur apa yang dibutuhkan.

dr Sugisman menjelaskan layanan di BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo dipersonalisasikan dengan kebutuhan pasien. Menurutnya, meski pasien memiliki masalah kesehatan jantung yang sama, penanganannya belum tentu serupa. Dengan begini, pelayanan yang diberikan akan lebih efektif.

"Penyakit jantung koroner misalnya. Untuk si A mungkin anatominya lebih simpel. Si B mungkin anatominya lebih kompleks. Tentu saja pendekatan operasinya akan berbeda. Pendekatan penanganannya akan berbeda," jelas dr Sugisman.

"Walaupun mungkin penyakitnya sama, tetapi anatomi pembuluh darah, bentuknya, tentu saja pasti berbeda. Karena kita kan diciptakan Tuhan nggak sama, pasti berbeda-beda," sambungnya.

dr Sugisman adalah dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular layanan BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo yang membantu prosedur bedah dada dan jantung. Beberapa keahlian yang dimiliki dr Sugisman antara lain intervensi perifer dan vaskular, CABG (Mini-CABG, CABG Tanpa Pompa), pembedahan katup jantung, pembedahan jantung bawaan pada orang dewasa, EVAR/TEVAR Hibrida, pembedahan aorta, pembedahan jantung minim sayatan, dan lain-lain.

dr Sugisman mengambil pendidikan dokter umum di Universitas Indonesia pada tahun 1998, pendidikan dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular pada tahun 2008 di perguruan tinggi yang sama.

Apa Itu Layanan BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo?

BraveHeart merupakan bentuk komitmen Brawijaya Hospital Saharjo untuk menyediakan perawatan jantung dan pembuluh darah yang berkualitas. Layanan ini menghadirkan perawatan yang didukung teknologi canggih dan fasilitas kesehatan terkini.

Salah satu yang menjadi andalan adalah layanan High Quality Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur pemasangan ring jantung yang menggunakan teknologi Intravascular Ultrasound (IVUS) dan Optical Coherence Tomography (OCT) agar anatomi dan karakteristik plak pembuluh darah dapat dinilai secara detail. Dengan begitu, proses pemasangan ring lebih akurat dan tepat.

Hasil penilaian IVUS atau OCT tadi akan memandu dokter apakah perlu memakai rotablator dan Orbital Atherectomy System.

BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo juga dilengkapi dengan ruang cathlab yang terintegrasi langsung dengan ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU). Ini sebagai bentuk keamanan ekstra bagi pasien, serta didukung dengan rehabilitasi medik jantung agar kembali optimal.

Selain menyediakan PCI, BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo juga menyediakan tindakan-tindakan kompleks seperti pemasangan alat pacu jantung, ablasi aritmia, dan perbaikan katup jantung dengan pembedahan minim sayatan (Minimal Invasive Cardiac Surgery/MICS) dengan proses pemulihan lebih cepat.

Adapun berikut ini sederet layanan dan perawatan kardiovaskular yang dihadirkan oleh BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo.

Structural Cardiac Intervention

Ini adalah pemeriksaan dan terapi medis yang bertujuan mengatasi masalah pada struktur jantung tanpa operasi. Misalnya penyempitan pada katup, kebocoran sekat jantung, atau menutup kuping jantung untuk pencegahan stroke.

Layanan lain adalah konsultasi jantung anak oleh dokter ahli. Tujuannya adalah mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat untuk kelainan jantung pada anak.

Arrhythmia & Device Therapy

Layanan ini berfokus pada diagnostik dan manajemen gangguan irama jantung (aritmia). Terapi yang diberikan seringkali melibatkan penggunaan alat medis seperti pacemaker dan ablasi kateter.

Adult Cardiac Surgery

Layanan ini menyediakan pembedahan untuk mengatasi berbagai kelainan pada jantung, toraks, dan pembuluh darah pada pasien dewasa. Prosedur yang dilakukan termasuk operasi bypass serta teknik minimal invasif.

Cardiac Imaging & Echocardiography

Ini adalah pemeriksaan penunjang menggunakan pencitraan dan ekokardiografi (transtorakal dan transesopageal) untuk mendiagnosis kelainan jantung. Hasilnya membantu dalam menentukan masalah pada jantung sebelum tindakan intervensi atau operasi, saat operasi, dan saat tindak lanjut.

Congenital Heart Surgery

Layanan ini secara spesifik menangani tindakan operasi untuk mengatasi kondisi penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak-anak.

Cardiac Rehabilitation & Sport Cardiology

Layanan ini menawarkan program latihan dan edukasi yang bertujuan meningkatkan kesehatan jantung. Program ini sangat bermanfaat, terutama bagi pasien pasca serangan, pasca intervensi, atau pasca operasi jantung.

Peripheral & Vascular Intervention

Layanan ini mencakup pemeriksaan dan terapi untuk gangguan pembuluh darah tepi (di luar jantung). Tujuannya untuk mendeteksi dan mengatasi sumbatan atau masalah lain pada arteri, khususnya yang berada di tungkai.

Clinical Cardiology Services

Layanan ini mencakup konsultasi medis mengenai kondisi jantung dan pembuluh darah. Ini merupakan langkah pemeriksaan awal oleh dokter spesialis jantung, bedah toraks, dan pembuluh darah.

Layanan BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo menghadirkan banyak dokter spesialis multi-disiplin. Selain itu, layanan ini juga menghadirkan fasilitas canggih seperti Cardiac & Vascular Cathlab, HD Grid 3D Mapping System for Arrhythmia, 4D Echocardiography & Transesopaghageal Ecocardiography (TEE), dan Hybrid Operating Theater.

Untuk informasi lebih lengkap bisa kunjungi www.braveheart.co.id atau hubungi BraveHeart care customer di nomor 0821-2319-1818. Bisa juga kunjungi langsung alamat BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharto Lt 8, Jl Dr Saharjo, No 199, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.



Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"


(avk/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork