Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto dirawat di rumah sakit setelah mengalami stroke ringan dan aritmia. Ia diketahui mulai menjalani perawatan sejak Sabtu (15/10).
Melalui akun Instagram pribadinya @kaksetosahabatanak, Kak Seto membagikan kisah saat pertama kali mengalami gejala hingga kondisinya kini.
Pada 20 Oktober, Kak Seto mengaku sempat merasakan pusing dan linglung, namun tetap beraktivitas seperti biasa. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk memeriksakan diri setelah keluhan tersebut tak kunjung membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun meski sudah tidur dan beristirahat, sampai hari Kamis (23/10) tak kunjung mereda juga. Hingga pada akhirnya di hari Jumat (24/10), saya baru ke Unit Gawat Darurat (UGD) melakukan serangkaian pemeriksaan yaitu: MRI (Magnetic Resonance Imaging), EKG (Elektrokardiogram) dan Cek Darah," ucapnya, dikutip melalui akun instagram pribadinya, Rabu (29/10)
Setelah menjalani pemeriksaan, Kak Seto didiagnosis mengalami stroke ringan atau mild stroke yang menyerang fungsi kognitifnya dan aritmia.
Dikutip dari Archive of Physical Medicine and Rehabilitation (ACRM), seseorang yang mengalami stroke ringan atau mild stroke dapat merasakan berbagai gejala mental, perilaku, maupun fisik, mirip dengan gejala pada pengidap stroke berat.
Sebagian gejala bisa menghilang dengan cepat, namun ada juga yang bertahan lebih lama. Gejala yang paling umum meliputi kelelahan, gangguan emosi, serta kesulitan memori, bahasa, fungsi fisik, dan sensorik.
Setelah mengalami stroke ringan, seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke kembali. Sebagian besar gejala dapat pulih seiring waktu, namun beberapa gejala mungkin bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, kehidupan sosial, pekerjaan, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
baca juga
=== break===
Sementara aritmia (juga disebut disritmia) adalah gangguan irama jantung, saat detak jantung menjadi tidak normal, bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Dalam kondisi normal, jantung berdetak secara teratur dan terkoordinasi, memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Namun, gangguan pada sistem listrik jantung atau bahkan masalah pada aliran darah yang dipompa jantung dapat mengubah irama tersebut.
Menjaga irama jantung tetap normal sangat penting, karena jantung berperan sebagai "mesin utama" yang memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh.
baca juga
==break===
Adapun gejala gangguan irama jantung bisa bervariasi, tergantung jenis dan keparahannya. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa tanda yang umum antara lain:
Jantung berdebar atau berdetak tidak beraturan.
Pusing atau merasa seperti hendak pingsan.
Pingsan tiba-tiba (fainting episodes).
Sesak napas.
Rasa tidak nyaman di dada.
Lemas atau mudah lelah tanpa sebab yang jelas.
Namun, tidak semua aritmia menimbulkan gejala. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa terjadi secara "diam-diam" (silent) dan baru diketahui setelah pemeriksaan medis rutin.
(suc/kna)











































