Kepala BMKG Dwikorita mengingatkan pencegahan yang bisa dilakukan di tengah cuaca ekstrem dan tidak menentu. Pasalnya, di tengah musim hujan, beberapa wilayah lain juga masih melaporkan suhu panas tinggi.
Bagi mereka yang masih terpapar cuaca terik, Dwikorita meminta untuk memerhatikan asupan cairan.
"Cuaca terik yang masih terjadi di beberapa wilayah juga memerlukan perhatian dengan menjaga asupan cairan tubuh dan menggunakan pelindung kulit," sarannya.
Sementara di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.
Dwikorita meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang, terutama menjauhi area terbuka, pohon, atau bangunan yang rapuh.
"Apabila dapat dimitigasi dengan tepat, maka musim hujan dan puncak musim hujan yang diprediksi akan lebih panjang dari normalnya ini, akan menjadi bermanfaat bagi pertanian dan untuk mendukung ketahanan pangan," jelas Dwikorita dalam konferensi pers Sabtu (2/11/2025).
Dwikorita menegaskan pentingnya masyarakat untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, guna mengantisipasi risiko cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
- web www.bmkg.go.id
- media sosial @infoBMKG
- aplikasi InfoBMKG
Sebelumnya diberitakan, BMKG merinci sejumlah wilayah yang akan terdampak potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan. Berdasarkan hasil analisis, curah hujan bisa sangat tinggi di atas 150 milimeter per dasarian di wilayah berikut:
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Selatan
- Papua Tengah.
Simak Video "Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem"
(naf/kna)