Gakeslab Curhat Transaksi Alkes Belum Dibayar Pemerintah, Disebut Capai Rp 78 M

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 05 Nov 2025 18:18 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Ash2016)
Jakarta -

Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) Indonesia mengeluhkan masih adanya sejumlah transaksi pengadaan alat kesehatan (alkes) yang dibeli pemerintah, tetapi tak kunjung dibayar. Total nilai tunggakan disebut mencapai Rp 78 miliar dan telah berlangsung hingga bertahun-tahun.

Ketua Umum Gakeslab Indonesia, Rd Kartono Dwidjosewojo menyebut hal ini didapat dari hasil survei internal Gakeslab terhadap perusahaan anggota. Sedikitnya ada 165 transaksi pengadaan alkes oleh rumah sakit umum daerah (RSUD) dan dinas kesehatan yang belum dibayar.

"Hasil survei singkat kami mendapati terdapat 165 transaksi pengadaan alat kesehatan yang dibeli oleh pemerintah, baik RSUD maupun dinas kesehatan, dengan total nominal sebesar Rp 78 miliar yang belum mendapat pembayaran. Lamanya tunggakan bervariasi, mulai dari enam bulan hingga empat tahun," kata Kartono dalam konferensi pers Rabu (5/11/2025).

Ia mengklaim kondisi ini memperparah beban industri alkes nasional yang disebutnya tengah menghadapi tekanan akibat kebijakan pengadaan pemerintah yang tersentralisasi di tingkat pusat, baik melalui skema pengadaan konsolidasi maupun program pinjaman luar negeri.

Menurutnya, kebijakan tersebut membuat pelaku usaha alat kesehatan di daerah semakin sulit bersaing, karena proses pengadaan tidak lagi mempertimbangkan kapasitas dan potensi penyedia lokal.

"Tantangan industri alat kesehatan ini bertambah berat dengan adanya kebijakan pengadaan pemerintah yang tersentralisasi di pusat. Prinsip kesetaraan berusaha, khususnya bagi perusahaan penyedia alat kesehatan di daerah, menjadi sangat sulit keberlangsungannya," katanya.




(naf/naf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork