Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendirikan posko kemanusiaan dan membuka layanan trauma healing. Hal ini dilakukan untuk membantu korban bencana yang melanda wilayah Sumatera menjelang akhir 2025.
Sebanyak tiga provinsi yang terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mengalami kerusakan parah, baik pada infrastruktur publik maupun rumah warga.
Sebagai respons cepat, gerakan BPOM Peduli Kemanusiaan membuka penggalangan donasi sejak 28 November 2025. Hingga 5 Desember, dana yang terkumpul mencapai Rp 435 juta, disertai bantuan logistik berupa paket makanan, minuman, susu, vitamin, obat-obatan, selimut, dan perlengkapan darurat lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala BPOM Taruna Ikrar bersama jajaran turun langsung ke lokasi bencana, mengunjungi Aceh pada 6 Desember dan Medan 7 Desember. Dalam kunjungannya, Taruna menyerahkan bantuan tunai dan logistik secara langsung kepada masyarakat terdampak.
Rinciannya, BPOM menyalurkan bantuan untuk Provinsi Aceh berupa uang tunai Rp 100 juta dan 1.546 paket bantuan senilai lebih dari Rp 235 juta. Sementara untuk Provinsi Sumatera Utara, diserahkan bantuan tunai Rp 100 juta dan 1.489 paket bantuan senilai lebih dari Rp 136 juta. Sebagian bantuan juga dialokasikan untuk pegawai BPOM di enam UPT yang terdampak bencana.
Tak hanya fokus pada bantuan fisik, Taruna turut meresmikan Posko BPOM Peduli dan layanan konseling trauma di wilayah terdampak. Posko tersebut difungsikan sebagai pusat penyimpanan sekaligus titik distribusi logistik, khususnya obat-obatan, makanan, minuman, dan suplemen kesehatan bagi masyarakat.
Sementara layanan trauma healing disiapkan sebagai ruang pemulihan psikologis bagi warga dan relawan yang bekerja di lapangan. BPOM menilai pemulihan kesehatan mental menjadi bagian penting dalam proses bangkit dari bencana, seiring pemenuhan kebutuhan fisik.
"Kehadiran kami di sini bukan hanya menjalankan tugas, tetapi sebagai sahabat dan saudara yang ingin melihat langsung kondisi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara. Di masa sulit seperti ini, kita harus saling menguatkan," beber Taruna lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (7/12).
Ia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan bencana. Menurut Taruna, Posko BPOM Peduli dan layanan konseling trauma bukan sekadar fasilitas, tetapi ruang kolaborasi warga, relawan, tenaga kesehatan, dan pemerintah untuk saling menguatkan.
Taruna juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pegawai, mitra BPOM, dan pelaku usaha obat serta makanan yang telah bergerak cepat mendukung penggalangan donasi. Penyaluran bantuan akan terus dikoordinasikan melalui kantor BPOM daerah dan pemerintah setempat agar tepat sasaran.
Dalam kunjungan tersebut, Taruna juga melakukan penanaman pohon di halaman Balai Besar POM Aceh dan Balai Besar POM Medan, sebagai simbol komitmen BPOM dalam menjaga keseimbangan alam dan upaya pencegahan bencana ke depan.
Ia juga berdialog langsung dengan warga terdampak untuk mendengar keluhan sekaligus memberi dukungan moril.
"Saya percaya, saat kita bersatu, sebesar apapun musibah akan terasa lebih ringan. Kami berdiri bersama masyarakat agar bisa bangkit kembali," pungkasnya.
Simak Video "Video: 286 SPPG Disiapkan untuk Korban Bencana Alam di Aceh-Sumbar"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)











































