Meski Lucu, Anak Obesitas Berisiko 'Borong' Penyakit Saat Dewasa

Meski Lucu, Anak Obesitas Berisiko 'Borong' Penyakit Saat Dewasa

- detikHealth
Senin, 05 Jan 2015 09:33 WIB
Meski Lucu, Anak Obesitas Berisiko Borong Penyakit Saat Dewasa
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Anak-anak yang bertubuh gemuk seringkali menjadi kebanggaan para orang tua, sebab mereka dianggap lucu dan menggemaskan. Namun tahukah Anda bahwa kondisi seperti itu justru membuat mereka lebih berisiko terkena penyakit saat dewasa?

Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of California, San Diego School of Medicine menyebutkan bahwa anak-anak obesitas memiliki peningkatan risiko dari penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit hati.

Meneliti sekitar 500 responden anak berusia 2-17 tahun, salah seorang peneliti yang terlibat, Dr Jeffrey Schwimmer menjelaskan bahwa penting bagi orang tua untuk mulai memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, jika anak sudah gemuk, orang tua sebaiknya juga rutin mengantar anak ke dokter setidaknya untuk mengontrol berat badan dan tekanan darahnya.

"Sebagai hasil dari penelitian kami, kami merekomendasikan bahwa monitoring tekanan darah dan berat badan penting bagi anak-anak. Hipertensi merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa," ujar Schwimmer.

Tak cuma itu, anak-anak obesitas juga dilaporkan lebih berisiko terkena asma. Seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (5/1/2015), peneliti asal Inggris, Dr Raquel Granell dari University of Bristol menunjukkan adanya bukti hubungan sebab akibat antara obesitas dan asma pada anak-anak. Ia memperkirakan risiko asma 55 persen lebih besar per kenaikan berat badan anak.

Obesitas pada anak merupakan salah satu dari banyak faktor mengapa anak mengalami asma. Namun, jika diperhatikan, anak-anak dengan berat badan berlebihlah yang lebih sering terkena asma. Oleh sebab itu, masalah obesitas pada anak patut menjadi perhatian orang tua, terutama para ibu.

(ajg/up)

Berita Terkait