Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of California, San Diego School of Medicine menyebutkan bahwa anak-anak obesitas memiliki peningkatan risiko dari penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit hati.
Meneliti sekitar 500 responden anak berusia 2-17 tahun, salah seorang peneliti yang terlibat, Dr Jeffrey Schwimmer menjelaskan bahwa penting bagi orang tua untuk mulai memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai hasil dari penelitian kami, kami merekomendasikan bahwa monitoring tekanan darah dan berat badan penting bagi anak-anak. Hipertensi merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa," ujar Schwimmer.
Tak cuma itu, anak-anak obesitas juga dilaporkan lebih berisiko terkena asma. Seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (5/1/2015), peneliti asal Inggris, Dr Raquel Granell dari University of Bristol menunjukkan adanya bukti hubungan sebab akibat antara obesitas dan asma pada anak-anak. Ia memperkirakan risiko asma 55 persen lebih besar per kenaikan berat badan anak.
Obesitas pada anak merupakan salah satu dari banyak faktor mengapa anak mengalami asma. Namun, jika diperhatikan, anak-anak dengan berat badan berlebihlah yang lebih sering terkena asma. Oleh sebab itu, masalah obesitas pada anak patut menjadi perhatian orang tua, terutama para ibu.
(ajg/up)











































