"Biasanya anak laki-laki yang sering berkomentar ketika mereka melihat saya. Mereka akan mengolok-olok dengan mengatakan, 'Kamu terlihat kotor, mandi sana!'" ujar Ciera.
Kondisi yang dikenal dengan Giant Congenital Melanocytic Nevus (CMN) terjadi pada satu dari 500.000 orang. Meskipun merupakan tanda lahir atau tahi lalat pada saat lahir, namun sekitar 1 persen dari kasus CMN muncul setelah kelahiran, biasanya lebih banyak terjadi dalam tahun pertama kehidupan.
"Seiring waktu, saya telah belajar menerima komentar negatif dari orang lain. Saya menganggap bahwa ketika orang-orang menatap dan mengatakan hal-hal kejam kepada saya, itu karena mereka tidak terbiasa melihat seseorang dengan kondisi saya.
"Saya teringat saat pertama kali masuk sekolah, ibu mengatakan bahwa tanda lahir saya adalah ciuman dari malaikat dan ayah selalu menjadi orang pertama yang melindungi ketika ada orang yang mengejek kondisi saya," kenang Ciera.
Ciera menjadikan kondisi kulitnya sebagai proyek tugas sekolahnya. Berkat riset yang dilakukannya melalui internet, akhirnya ia bertemu dengan organisasi yang memberi dukungan pada orang-orang dengan kondisi kulit seperti dirinya.