Tren ini disebut sebagai sunburn art. Beberapa orang menyamakannya sebagai pengganti tato namun dengan menggunakan luka bakar. (Foto: Instagram/lotjeeuser)
Orang-orang melakukannya dengan menjemur diri namun sebelumnya sudah memakai penghalang atau krim tabir surya yang ditempatkan secara strategis di kulit. (Foto: Instagram/carmenmusic18)
Meski terlihat indah, dermatolog menyarankan agar orang-orang tidak ikut termakan oleh tren ini. Alasannya karena luka bakar oleh matahari atau sunburn berbahaya untuk kesehatan. (Foto: Instagram/elnoticierotc)
"The Skin Cancer Foundation sangat menyarankan agar publik menghindari sunburn sebisa mungkin. Sunburn tidak hanya menyakitkan tetapi juga berbahaya karena memiliki konsekuensi. Sunburn menyebabkan kerusakan pada DNA, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit," tulis Deborah S. Sarnoff dari The Skin Cancer Foundation. (Foto: Instagram/dembaleez)
Menurut Deborah ketika seseorang mengalami sunburn lima kali atau lebih dalam hidupnya, maka risiko terkena kanker kulit melanoma bisa meningkat hingga 80 persen. (Foto: Instagram/klalobe)
Artistik atau tidak, luka bakar karena matahari pada dasarnya sama saja. Pengobatan dan bahaya yang dihadapi tidak berubah sehingga sebaiknya tren tidak diikuti. (Foto: Insragram/tkokas_818)