Evita Delmundo (20) terlahir dengan kondisi hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh tahi lalat. Kondisi ini tidak berbahaya namun menyebabkan Evita sering dibully saat masih kecil. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
Gadis berdarah campuran Filipina dan Malaysia ini mengaku pernah mendapat sebutan monster atau chipsmore dari teman sekolahnya. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
"Waktu sekolah dasar tidak ada yang mau berteman. Saya ingat pernah ada guru yang meminta dua gadis untuk menemani saya saat istirahat. Mereka berbisik 'mengapa kita harus memperlakukannya seperti seorang putri?' Mendengar itu hatiku hancur," kenang Evita. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
Evita sempat terpikir untuk melakukan operasi, namun dokter memberi tahu bahwa prosedur tersebut malah berisiko. Akhirnya di usia 16 tahun Evita mulai menerima dirinya sendiri. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
Dengan kepercayaan diri yang semakin meningkat Evita mulai sering tampil di depan publik membawakan lagu. Belakangan ia bahkan mendaftarkan diri menjadi peserta Miss Universe Malaysia. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
Giant Congenital Nevus sendiri dipercaya oleh para ahli terjadi karena kelainan genetik menyebabkan enzim di kulit menjadi aktif berlebih. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
dr Rachel Djuanda, SpKK, dari RSU Bunda Menteng mengatakan kemunculan giant congenital nevus sangat acak. Berdasarkan publikasi ilmiah, kasus giant congenital nevus ditemukan di belahan bumi manapun, tanpa memerhatikan ras, kondisi kesehatan dan tempat tinggal. (Foto: Instagram/evita_delmundo)
