Potret Robot dari Microsoft yang Dikembangkan untuk Melawan Nyamuk

Microsoft membuat robot perangkap nyamuk ini dalam rangka menjalankan program Premonition Project. Tujuannya untuk mendeteksi patogen sebelum menjadi wabah. (Foto: Microsoft)
Bentuknya seperti tiang lampu dengan tinggi tak lebih dari satu meter. Sang robot memiliki 64 ruang perangkap dan terus menerus mengeluarkan karbon dioksida yang diketahui bisa menarik perhatian nyamuk. (Foto: Microsoft)
Sebelum robot dipasang, drone dikirim untuk memetakan lokasi strategis. (Foto: Microsoft)
Apa yang membedakan robot Microsoft ini dengan perangkap nyamuk biasa adalah ia bisa belajar. Ketika seekor hewan masuk ke dalam perangkap, sinar infra merah akan menyinarinya dan pantulan sinar jadi pedoman untuk mengidentifikasi hewan apa yang masuk. (Foto: Microsoft)
Bila yang masuk adalah nyamuk biasa maka robot tidak akan menangkapnya. Namun bila yang masuk adalah nyamuk seperti Aedes aegypti maka pintu perangkap akan segera menutup dan robot mencatat berbagai data seperti misalnya tanggal, suhu, dan tingkat cahaya lingkungan sekitar. (Foto: Microsoft)
Foto close up dari nyamuk yang ditangkap oleh robot. Dengan bantuan robot, peneliti diharapkan dapat jadi lebih mudah dan akurat dalam mengumpulkan data epidemi. (Foto: Microsoft)
Microsoft membuat robot perangkap nyamuk ini dalam rangka menjalankan program Premonition Project. Tujuannya untuk mendeteksi patogen sebelum menjadi wabah. (Foto: Microsoft)
Bentuknya seperti tiang lampu dengan tinggi tak lebih dari satu meter. Sang robot memiliki 64 ruang perangkap dan terus menerus mengeluarkan karbon dioksida yang diketahui bisa menarik perhatian nyamuk. (Foto: Microsoft)
Sebelum robot dipasang, drone dikirim untuk memetakan lokasi strategis. (Foto: Microsoft)
Apa yang membedakan robot Microsoft ini dengan perangkap nyamuk biasa adalah ia bisa belajar. Ketika seekor hewan masuk ke dalam perangkap, sinar infra merah akan menyinarinya dan pantulan sinar jadi pedoman untuk mengidentifikasi hewan apa yang masuk. (Foto: Microsoft)
Bila yang masuk adalah nyamuk biasa maka robot tidak akan menangkapnya. Namun bila yang masuk adalah nyamuk seperti Aedes aegypti maka pintu perangkap akan segera menutup dan robot mencatat berbagai data seperti misalnya tanggal, suhu, dan tingkat cahaya lingkungan sekitar. (Foto: Microsoft)
Foto close up dari nyamuk yang ditangkap oleh robot. Dengan bantuan robot, peneliti diharapkan dapat jadi lebih mudah dan akurat dalam mengumpulkan data epidemi. (Foto: Microsoft)