Menggambar merupakan sarananya untuk 'melarikan diri' dari perasaan kelam yang ia alami. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Awalnya ia sempat ragu untuk membagi karya-karyanya di media sosial karena takut dianggap berpura-pura atau mencari perhatian. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Sow Ay didiagnosis mengidap gangguan kecemasan. Ia rentan mengalami serangan panik jika berada di tempat ramai dan asing. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Ia juga menggambarkan bagaimana rasanya mengalami serangan panik akibat kecemasan saat bersosialisasi. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Salah satu kesalahpahaman yang ingin ia bantah lewat karyanya adalah gangguan kejiwaan 'hanya terjadi di kepalamu'. Perkataan-perkataan seperti itu sangat tidak bermanfaat diucapkan kepada pasien gangguan jiwa. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Positif mengidap gangguan kecemasan dengan gejala depresi dan bipolar, Sow dalam media sosialnya mengaku rutin melakukan terapi dan pengobatan. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Karya Sow menggugah banyak orang lainnya yang memiliki masalah serupa. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Depresi bisa membuat seseorang berpikiran untuk bunuh diri. Untuk mencegah hal tersebutlah Sow membagi karyanya di media sosial. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Kekuatan terbesar menurutnya bukanlah menolak mengakui gangguan jiwa, namun kekuatan untuk meminta bantuan orang lain dan menceritakan masalah Anda. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Karyanya memang cukup detil menggambarkan apa yang ada di pikiran seorang pasien depresi. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)
Ia juga mengampanyekan soal risiko bunuh diri yang dialami pasien bipolar. (Foto: Sow_Ay/Tumblr)