Aksi unjuk rasa berlangsung di depan kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kamis (27/7/2017) Salemba, Jakarta. Demo ini diadakan untuk mendesak segera didaftarkannya dua jenis obat yakni Daclatasvir dan Velpatasvir. Foto: Aisyah/detikHealth
BPOM menjanjikan adanya kepastian pada Agustus mendatang. Jika resmi, Daclatasvir dan Velpatasvir tentunya akan sangat meringankan beban pengobatan pasien dengan hepatitis. Foto: Aisyah/detikHealth
Ada sejumlah LSM yang bergabung untuk menyuarakan hal ini. Mereka dengan kompak menggunakan pakaian berwarna hitam sebagai cerminan dari bentuk duka mereka kepada pengidap hepatitis. Foto: Aisyah/detikHealth
Akhirnya, pihak dari BPOM keluar dan memberikan pernyataan langsung. "Ini dalam proses review. Kami ingin kualitas baik, sehingga bapak ibu menggunakan obat yang aman, berkualitas dan tujuan pengobatan bisa sembuh 100 persen," ungkap Direktur Pengawasan Produksi Produk Terapetik BPOM, Togi Junice Hutadjulu. Foto: Aisyah/detikHealth
Demo berakhir dengan damai dan ditutup dengan doa. Namun, apabila tuntutan mereka tidak benar-benar diberi keputusan pada Agustus nanti, simpatisan berjanji akan datang kembali. Foto: Aisyah/detikHealth