Hati-hati bagi orangtua yang memiliki migrain, bisa jadi penyakit itu menurun pada anak-anaknya. Jika salah satu orangtua memiliki migrain maka anaknya memiliki 50 persen kemungkinan, sedangkan jika keduanya kemungkinan bisa 80 persen anaknya diwarisi migrain. (Foto: Thinkstock)
Alasan yang tak terduga ini berkaitan dengan kopi. Orang yang terbiasa mengonsumsi kopi pada suatu waktu, misalnya di pagi hari, akan mengalami sakit kepala jika tidak mengonsumsinya pada waktu biasanya. Satu sampai dua cangkir kopi sehari, bisa melindungi para penikmat kopi dari sakit kepala. (Foto: Thinkstock)
Tidur terlalu larut bisa sebabkan sakit kepala berlebih. Idealnya lama tidur itu 6-8 jam per hari. Namun terlalu banyak tidur juga bisa meningkatkan kemungkinan sakit kepala. (Foto: Thinkstock)
Apakah kamu tidak sarapan? Itu bisa memicu sakit kepala. Ketika tidak mendapatkan asupan di pagi hari, itu bisa meningkatkan gula darah yang dapat mengganggu otak dan memicu migrain. (Foto: Thinkstock)
Perubahan cuaca juga bisa berisiko memicu sakit kepala. Adanya perubahan cuaca yang ekstrim pada tekanan atmosfer mempengaruhi otak atau menyebabkan respon inflamasi yang memicu migrain. (Foto: Thinkstock)
Stres adalah pemicu sakit kepala yang sering terjadi pada kebanyakan orang. Saat stres, tekanan darah dan detak jantung meningkat dan dapat membuat otot-otot menjadi tegang dan bisa menjadi sakit kepala. (Foto: Thinkstock)
Diet yang kurang baik juga bisa menimbulkan sakit kepala. Terlebih lagi pada orang yang memiliki migrain, dite yang diterapkan harus benar-benar baik, seperti tidak mengonsumsi makanan yang mengandung MSG atau makanan lain yang memicu migrain. (Foto: Thinkstock)