Hal pertama yang bisa dirasakan seseorang saat sama sekali berhenti bercinta dengan pasangannya adalah mudah stres. Studi membuktikan bahwa bercinta rutin dapat membantu mengendalikan stres. (Foto: thinkstock)
Selain stres, berhenti bercinta juga bisa membuat seseorang kurang bersemangat. Seksolog Lauren Streicher mengatakan hal ini terjadi karena tubuh kehilangan sumber pemicu hormon oksitosin dan endorfin yang berpengaruh mengatur suasana hati. (Foto: thinkstock)
Studi yang dilakukan oleh peneliti di Boston University melihat pria yang sering orgasme bisa memiliki risiko kanker prostat yang rendah. Bila seorang pria hanya orgasme ketika bercinta saja, tentunya ketika berhenti manfaat tersebut juga akan hilang. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Seperti pisau yang tidak pernah diasah, menurut seksolog Dr. Naek L Tobing penis seorang pria bisa menyusut bila tidak pernah 'digunakan'. (Foto: thinkstock)
Ketika penis melemah maka masalah berikutnya yang bisa dihadapi seorang pria adalah disfungsi ereksi. Studi di American Journal of Medicine tahun 2008 melihat pria yang bercinta kurang dari seminggu sekali lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. (Foto: Getty Images)
Begitu juga dengan wanita, ketika ia berhenti bercinta otot-otot vaginanya bisa melemah karena jarang digunakan. (Foto: Thinkstock)
Pada wanita berhenti bercinta bisa menimbulkan masalah kekeringan. Karena tidak pernah atau sulit terangsang secara seksual, vagina pun jarang mengeluarkan lubrikasi. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Streicher mengatakan secara teori karena otot vagina melemah maka menstruasi juga bisa lebih terasa. Alasannya karena otot vagina yang terlatih orgasme bisa lebih cepat mengeluarkan darah menstruasi. (Foto: thinkstock)
Dua studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Maryland dan Korea Selatan melihat seks rutin dapat membantu mempromosikan pertumbuhan sel otak. Ketika seseorang berhenti maka manfaat tersebut juga berhenti. (Foto: thinkstock)
Terakhir ketika seseorang kerap merasa stres akibat kehidupan seksual yang kurang memuaskan, maka sistem imun tubuh bisa terpengaruh. "Seks secara reguler bisa meningkatkan jumlah sel imun IgA di darah sehingga kita bisa tahan pilek dan flu," kata nutrisionis Cassandra Barns. (Foto: thinkstock)