Jika kamu sering menggeretakan gigi saat tidur, itu mengindikasi adanya stres. Seperti dikutip dari Mayo Clinic, menggeretakkan gigi atau bruxism berhubungan dengan hal-hal seperti stres emosional, kegelisahan, kemarahan, frustrasi, atau sifat yang sangat kompetitif. Foto: thinkstock
Stres ternyata bisa mengganggu kemampuan untuk belajar dan mengingat. Peneliti dari UC Irvine School of Medicine melihat apa yang terjadi di otak selama masa stres jangka pendek. Mereka menemukan bahwa stres akut melepaskan molekul yang disebut kortikotropin, yang mengganggu proses belajar. Foto: thinkstock
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Wina dan Universitas Dunham, adanya halusinasi verbal juga terkait dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Ini didefinisikan seperti mendengar suara "asing" yang mengatakan sejumlah hal, paling sering dikaitkan dengan tekanan terbesar seseorang. Foto: thinkstock
Jika kamu menderita alergi yang cukup parah dari biasanya, bisa jadi itu adalah peringatan karena meningkatnya stres yang dialami. Peneliti menemukan bahwa tidak hanya reaksi alergi awal yang buruk pada orang yang mengalami tingkat stres tinggi, namun juga menemukan reaksi tersebut cenderung bertahan lebih lama dan jauh lebih buruk. Foto: thinkstock
Bertambahnya nafsu makan tidak selalu karena alasan yang baik, bisa jadi merupakan salah satu tanda bahwa kamu sedang dilanda stres. Pada tahun 2007, sebuah penelitian di Inggris juga menemukan bahwa kecenderungan untuk makan dan menambah berat badan saat stres bervariasi oleh tiap individu, karena orang yang memproduksi lebih banyak kortisol lebih cenderung menekan makannya. Foto: Thinkstock