Gara-gara terlalu sering bermain games, bisa mengakibatkan terjadinya trombosis vena dalam (DVT). DVT merupakan gumpalan darah yang terbentuk pada vena dalam tubuh. (Foto: Thinkstock)
Dikutip dari CNN, seorang pria di Hong Kong ditemukan tewas di sebuah warung internet (warnet). Penyebabnya adalah gagal jantung karena imobilitas, suhu dingin, dan kelelahan karena kurang tidur. (Foto: Thinkstock)
Gerakan tangan saat bermain games yang terlalu sering dan berulang-ulang dapat menyebabkan kram atau disebut nintendonitis. (Foto: Thinkstock)
Sebuah penelitian yang diterbitkan di European Spine Journal menunjukkan bahwa terlalu lama bermain games bisa sebabkan sakit punggung. (Foto: Thinkstock)
Menatap layar handphone, televisi, komputer, atau lainnya terlalu lama sudah jelas tidak baik untuk mata, paling sering terjadi ketegangan mata dan sakit mata. (Foto: Thinkstock)
Penelitian yang diterbitkan di Translational Psychiatry menunjukkan bahwa bermain games terlalu sering bisa mengubah otak. Banyak bermain games yang mengandalkan inti kaudatus semakin sedikit mereka menggunakan hippocampus, sebagai akibatnya hippocampus kehilangan sel-sel dan mengalami atrofi atau penyusutan. (Foto: Thinkstock)
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health, mayoritas pasien dengan serangan epilepsi dalam sebuah penelitian kecil mengalami kejang saat bermain video game. (Foto: Thinkstock)
Bermain games dengan duduk berjam-jam dan minim gerakan bisa menyebabkan penyakit obesitas. Sebuah penelitian menemukan bahwa mereka yang bermain video game lebih banyak cenderung mengembangkan obesitas dari gaya hidupnya. (Foto: thinkstock)
Telalu lama bermain games dapat menyebabkan kecanduan. Semakin kecanduan, akan semakin sulit untuk berhenti, dan semakin rentan untuk terjadi 8 hal yang disebutkan sebelumnya. (Foto: Thinkstock)