Buang asbak dan korek api yang Anda miliki. Kecanduan merokok tidak hanya berhubungan dengan produksi dopamin di otak, namun juga perilaku sehari-hari. Benda-benda yang berhubungan dengan rokok seperti asbak dan korek api bisa saja memicu keinginan merokok muncul kembali. Foto: ilustrasi/thinkstock
Batasi waktu bersama dengan teman yang merokok. Kebiasaan merokok bisa saja dipicu dari lingkungan pertemanan, yang bisa membuat Anda kembali merokok meski sudah berhenti. Foto: (Thinkstock)
Memperbanyak aktivitas fisik merupakan salah satu cara membuat hidup lebih sehat. Memperbanyak aktivitas fisik juga berarti mendapatkan tubuh yang lebih bugar dan sehat serta mengurangi efek nikotin yang sudah bertahun-tahun ada di otak. Foto: thinkstock
Hilangkan ritual merokok setelah makan. Jika mulut terasa asam sesaat setelah makan, coba minum air putih hangat untuk menghilangkannya. Foto: Rangga Rahardiansyah
Pilih tempat nongkrong dan berkumpul yang bebas asap rokok. Berkumpul bersama teman yang perokok di ruangan bebas asap rokok mengurangi potensi Anda untuk merokok. Foto: thinkstock
Jangan bengong. Walikota Bandung Ridwan Kamil menyebut tipsnya untuk berhenti merokok adalah menghindari bengong dan menganggur. Foto: Thinkstock
Teguhkan niat. Memang terdengar simpel namun sulit dilakukan. Jika niat Anda berhenti merokok sempat kendur, pikirkan saja risiko bahaya kesehatan yang akan Anda dan keluarga tanggung di masa depan. Foto: uyung
Tidak ada bentuk dukungan terbaik dari keluarga. Utarakan niat Anda untuk merokok ke keluarga dan minta mereka untuk membantu Anda menjaga teguh niat untuk berhenti merokok. Foto: Grandyos Zafna
