Teh juga mengandung kafein di dalamnya, dan itu dapat menyebabkan efek diuretik, yaitu menyebabkan sering buang air kecil. Efek dari konsumsi teh bisa membuat berkurangnya cairan tubuh berlebih. Foto: Thinkstock
Teofilin, senyawa yang terkandung dalam teh dapat membuat efek dehidrasi, yang bisa menyebabkan konstipasi jika teh dikonsumsi berlebihan. Foto: thinkstock
Efek stimulansia pada kafein di teh dapat membuat denyut jantung meningkat dan membuat berdebar-debar. Selain itu, teh jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan gangguan tidur. Foto: thinkstock
Teh memiliki efek melemahkan sphincter esofagus, semacam katup di saluran cerna yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Foto: ts
Pada wanita hamil sebaiknya menghindari mengonsumsi teh. Dikutip dari Times of India, kandungan kafein di dalamnya dapat membahayakan perkembangan janin bahkan bisa sebabkan keguguran. Foto: Thinkstock
Ini hal buruk dari efek samping terlalu banyak konsumsi teh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang kecanduan teh memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat. Foto: ilustrasi/thinkstock
Kafein yang terkandung dalam teh tidak baik untuk kesehatan kardiovaskular. Untuk pasien penyakit jantung, sebaiknya tidak mengonsumsi teh untuk pemulihan. Foto: ilustrasi/thinkstock