Sally Winston, PsyD, wakil direktur dari Anxiety and Stress Disorder Institute of Maryland menuturkan gangguan kecemasan ditandai dengan rasa khawatir berlebih pada hal-hal yang tidak semestinya diambil pusing. (Foto: thinkstock)
Sering bangun di malam hari atau bahkan insomnia yang disertai rasa cemas dan banyak pikiran adalah ciri selanjutnya. (Foto: iStock)
Ketakutan yang irrasional, contohnya takut pada petir dan sangat khawatir dirinya disambar ketika ke luar rumah meskipun cuaca sedang cerah-cerah saja merupakan salah satu tanda yang patut diawasi. (Foto: thinkstock)
Dikarenakan sulit mengontrol rasa cemasnya sehari-hari, orang-orang dengan gangguan kecemasan sering mengeluhkan adanya pegal-pegal dan otot kejang. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Masalah pencernaan seperti perut kembung, sembelit atau diare bisa diakibatkan dari kecemasan yang seseorang miliki. (Foto: Istock)
Orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan akan lebih mudah trauma dan sulit melupakan hal-hal yang menyedihkan. (Foto: Thinkstock)
Selalu merasa jadi bahan perhatian orang lain hingga membuat dirinya sendiri tidak nyaman. Padahal belum tentu orang-orang sedang memandang dirinya. (Foto: Thinkstock)
Serangan panik bisa muncul kapan saja, terutama ditempat-tempat yang pernah membuatnya trauma misalnya, di jalan yang dekat dengan lokasi ia pernah mengalami kecopetan. (Foto: thinkstock)
Journal of Anxiety Disorders tahun 2006 menyebutkan rata-rata gangguan kecemasan jenis apapun memiliki kecenderungan untuk sering flashback atau mengenang kejadian masa lalu yang kurang mengenakkan. (Foto: Getty Images)
Obsesi untuk menjadi si perfeksionis timbul seiring dengan gangguan kecemasan, demikian dikutip dari Health, Senin (25/9/2017). (Foto: ilustrasi/thinkstock)