7 Hewan yang 'Gigitannya' Bisa Sebabkan Serangan dan Kegagalan Jantung

Bagi orang-orang yang memiliki alergi, hati-hati terhadap tawon atau lebah karena sengatannya dapat memicu reaksi yang cukup parah bahkan berujung serangan jantung. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan senyawa histamin berlebih dan membuat pembuluh darah berkontraksi. (Foto: Thinkstock)

Pada November 2016 lalu ada dua turis dari Perancis yang meninggal saat sedang berlibur di laut Australia. Keduanya meninggal karena serangan jantung dan kardiolog menduga pelakunya adalah ubur-ubur irukandji. Racun dari ubur-ubur tersebut memang diketahui dapat memicu serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Maria McGranaghan (13) meninggal karena serangan jantung ketika dirinya sedang berlibur bersama keluarga di Yunani. Ada bukti yang menunjukkan bahwa gigitan nyamuk menjadi penyebabnya namun peneliti belum bisa mengambil keputusan pasti. (Foto: Thinkstock)
Dipublikasi dalam Indian Journal of Critical Care Medicine, tim dokter menemukan kasus bocah laki-laki 14 tahun mengalami gejala gagal jantung setelah tersengat Kalajengking Merah India. Diduga ini merupakan efek dari racun kalajengking pada sistem sarafnya. (Foto: Thinkstock)
Eugene Murphy dari Dublin tahun 2014 lalu mengalami kegagalan jantung setelah digigit oleh laba-laba. Ia harus menghabiskan waktu 24 jam di ruang perawatan intensif selagi tim medis berjuang menyelamatkan nyawanya. (Foto: Thinkstock)
Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, hewan dengan racun memiliki potensi untuk menyebabkan masalah pada jantung. Dalam laporan di Emergency Medical Journal seorang pria 20 tahun memiliki perubahan pada elektrokardiogram (EKG) dan enzim terkait kegagalan jantung setelah digigit oleh kelabang. (Foto: Thinkstock)
Gurita cincin biru termasuk hewan yang memiliki racun saraf kuat. Dilaporkan oleh VnExpress International ada seorang wanita Vietnam yang meninggal diduga karena kegagalan jantung akibat digigit oleh gurita ini. (Foto: Thinkstock)
Bagi orang-orang yang memiliki alergi, hati-hati terhadap tawon atau lebah karena sengatannya dapat memicu reaksi yang cukup parah bahkan berujung serangan jantung. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan senyawa histamin berlebih dan membuat pembuluh darah berkontraksi. (Foto: Thinkstock)
Pada November 2016 lalu ada dua turis dari Perancis yang meninggal saat sedang berlibur di laut Australia. Keduanya meninggal karena serangan jantung dan kardiolog menduga pelakunya adalah ubur-ubur irukandji. Racun dari ubur-ubur tersebut memang diketahui dapat memicu serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Maria McGranaghan (13) meninggal karena serangan jantung ketika dirinya sedang berlibur bersama keluarga di Yunani. Ada bukti yang menunjukkan bahwa gigitan nyamuk menjadi penyebabnya namun peneliti belum bisa mengambil keputusan pasti. (Foto: Thinkstock)
Dipublikasi dalam Indian Journal of Critical Care Medicine, tim dokter menemukan kasus bocah laki-laki 14 tahun mengalami gejala gagal jantung setelah tersengat Kalajengking Merah India. Diduga ini merupakan efek dari racun kalajengking pada sistem sarafnya. (Foto: Thinkstock)
Eugene Murphy dari Dublin tahun 2014 lalu mengalami kegagalan jantung setelah digigit oleh laba-laba. Ia harus menghabiskan waktu 24 jam di ruang perawatan intensif selagi tim medis berjuang menyelamatkan nyawanya. (Foto: Thinkstock)
Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, hewan dengan racun memiliki potensi untuk menyebabkan masalah pada jantung. Dalam laporan di Emergency Medical Journal seorang pria 20 tahun memiliki perubahan pada elektrokardiogram (EKG) dan enzim terkait kegagalan jantung setelah digigit oleh kelabang. (Foto: Thinkstock)
Gurita cincin biru termasuk hewan yang memiliki racun saraf kuat. Dilaporkan oleh VnExpress International ada seorang wanita Vietnam yang meninggal diduga karena kegagalan jantung akibat digigit oleh gurita ini. (Foto: Thinkstock)